Sekda Kepri Ingatkan, Aksi Demo Berpotensi Munculkan Klaster Baru Covid-19

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Sekdaprov Kepri, Tengku Arif Fadillah. Foto: aiq

    PINANG, POSMETRO.CO: Aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR RI beberapa waktu lalu, masih terus berlangsung di sejumlah daerah. Termasuk juga di Kepri.

    Padahal, di sisi lain, sesuai dengan laporan, aksi penolakan ini, memunculkan klaster baru di kalangan demonstran.

    Beberapa orang dikabarkan terpapar Covid-19. Tak hanya para demonstran. Beberapa aparat keamanan yang melakukan pengamanan massa di lapangan juga terkena imbasnya, terpapar Covid-19.

    Ironisnya, meski sudah ada laporan ada yang terpapar Covid-19, demonstrasi tetap digelar, dengan alasan memperjuangkan hak buruh.

    Buktinya, kalangan mahasiswa Tanjungpinang, terus mengagendakan aksi unjuk rasa, sampai UU cipta kerja itu dihapus.

    Parahnya, tak sedikit, aksi demo ini abai terhadap protokol kesehatan. Pendemo berkerumun, dan tak ada lagi istilah jaga jarak. Parahnya lagi, mereka juga ada yang tak menggunakan masker?

    Di Tanjungpinang sendiri, kalangan pendemo juga kerap abai terhadap protokol kesehatan. Padahal, mereka berasal dari kalangan mahasiswa.

    Berkali-kali, imbauan pemerintah agar tidak berkerumun, terkesan diabaikan. Buktinya, untuk kesekian kalinya, aksi unjuk rasa ini mereka lakukan.

    Jika sebelumnya kalangan mahasiswa gencar menggelar aksi demo di DPRD Kepri, kali ini, Rabu (21/10), rencana aksi unjuk rasa tolak UU omnibus law cipta kerja itu, akan dilakukan di kantor gubernur Kepri.

    Menanggapi ini, Sekdaprov Kepri, Tengku Arif Fadillah, sempat geleng-geleng kepala. Padahal, ia sangat mewanti-wanti, sebaiknya tidak menggelar aksi demo. Karena kegiatan ini, dipastikan mengumpulkan massa dan berkerumun. Bukankah pemerintah sudah berkali-kali menghimbau kepada masyarakat, untuk selalu jaga jarak. Hindari kerumunan dan rajin cuci tangan dengan sabun, serta pakai masker.

    “Tolong patuhi imbauan pemerintah. Sebab, dengan aksi demo, akan memunculkan masalah baru, yaitu dikhawatirkan adanya klaster baru covid 19, dari demo itu sendiri? Bukankah kita semua berharap covid 19 ini segera berlalu? Apalagi, sampai detik ini, Covid-19 belum ada obatnya,” ujarnya.

    Ditambahkan, kalau pun obatnya ada, itu pun masih dalam tahap uji coba.

    “Kita juga nggak tahu, sampai kapan keadaan ini akan terus menghantui masyarakat. Kita ketahui bersama, banyak dampak sosial yang ditimbulkan akibat pandemi ini. Ekonomi masyarakat melemah. PHK dimana-mana. Hampir segala sektor kehidupan terhambat. Jadi, mari sama-sama berjuang melawan covid 19 ini,” pungkasnya.(aiq)