Pembangunan Tower Telkomsel Membuat Warga Ketakutan

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Tower yang berdiri di Kavling Kamboja RT 5/RW 15, Kecamatan Sagulung dikeluhkan warga. Foto: jho

    BATAM, POSMETRO.CO: Tower yang berdiri di Kavling Kamboja RT 5/RW 15, Kecamatan Sagulung dikeluhkan warga. Warga sekitar meminta agar pembangunan tower dihentikan karena sudah mengancam keselamatan warga.

    Junaidi, warga yang rumahnya dekat ke tower mengaku sangat keberatan dengan keberadaan tower tersebut. Pasalnya, pembanguann tower ini tidak sesuai dengan perjanjian yang disampaikan pihak kontraktor.

    “Sebelum pembangunan, katanya tower hanya sebesar tiang listrik, kami pun setuju,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis (1/10) sore.

    Namun setelah menjelang finishing, warga mulai geram. Sebab tower tersebut tingginya mencapai 32 meter. Tower itu didirikan di atas lahan 10 meter x 6 meter.

    “Kami tak terima, sebab keberadaan tower ini sangat mengancam kami, bahkan radiusnya sangat dekat ke permukiman warga,” ucapnya.

    Junaidi melanjutkan, tiap hujan deras serta angin kencang, tower yang terbuat dari besi itu goyang. Hal ini semakin membuat warga ketakutan, bahkan rumah yang dekat ke tower sudah mengalami kerusakan ringan seperti retak-retak.

    “Lagian tower itu miring, kami harap supaya tower itu dibuka, pokoknya kami menolak,” pungkasnya.

    Lukman, kontraktor pembangunan tower mengatakan, sebelum tower didirikan, warga sudah menyetujui pembangunannya. Namun setelah pembangunan hampir tampung, warga komplain dan meminta agar tower dibongkar.

    “Dokumen bangunan jelas semua. Pembangunan tower ini karena Telkomsel melihat kebutuhan warga di wilayah itu, saya hanya mendirikan saja,” tuturnya.

    Lukman melanjutkan, pembangunan tower masih tahap finishing. Karena demikian, wajar saja kalau tower itu masih sedikit miring.

    “Kami masih mengukur kemiringan tower, tapi warga sudah komplen dan akhirnya pembangunan tersendat,” tutupnya.

    Seperti diketahui, pembangunan tower tersebut menarik perhatian anggota DPRD. Rencananya anggota DPRD akan mendatangi lokasi, namun sampai berita ini siap diketik, anggota DPRD belum kunjung datang.

    “Kami masih menunggu anggota DPRD datang, kami meminta agar tower itu dibongkar karena mengancam keselamatan warga,” celetuk seorang warga.(jho)