Rusun dan Asrama Haji Akan Menampung Pasien Positif OTG Covid-19

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Kepala BP Batam, HM Rudi. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Asrama Haji akan disiapkan untuk menampung pasien positif Covid-19, jika dalam keadaan darurat. Hal ini disampaikan Kepala BP Batam, HM Rudi, Kamis (24/9).

    “Kalau darurat betul, kita siapkan Asrama Haji. Yang sakit atau punya gejala dan punya sakit lain, tidak banyak. Orang Tanpa Gejala (OTG) semua kita titipkan,” kata Rudi.

    Selain itu, pihaknya menyiapkan dua rusun baik itu milik BP BP maupun Pemko Batam sebagai cadangan, jika jumlah kasus positif Covid-19 bertambah. Karena saat ini semua rumah sakit hampir penuh dengan pasien, seperti RSKI Covid-19 Galang hampir 482 orang.

    “Rusun ada dua yang disiapkan. Akan disiapkan cadangan, kalau Covid-19 bertambah. Yang tidak sakit (OTG) yang dikirim ke sana (Rusun). Jadi dokter medis kita siapkan di Rusun. Yang sakit dibawa ke RS,” papar Rudi.

    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan jumlah kasus memblundak beberapa hari sehingga sejumlah rumah sakit sudah kewalahan. Sehingga, Rusun BP menjadi opsi lainnya untuk dijadikam rumah sakit darurat sementara.

    “Saya rapat kemarin bersama RSKI dan Tim Gugus Tugas Covid-19 untuk Rusun BP. Kalau istilahnya, dijadikan rumah sakit darurat. Tapi untuk menampung yang tidak bergejala. Jadi kita menunggu ada yang sembuh di RSKI, baru kita pindah ke sana (Rusun),” terangnya.

    Dari hasil rapat kemarin kata Didi, Tim Gugus Tugas Covid-19 meminta RSKI Covid-19 Galang menjadi penanggungjawab rumah sakit darurat tersebut. Sementara, operasionalnya berasal dari Pemko Batam. Seperti makan, cleaning servise dan lainnya.

    “Kita minta RSKI sebagai penanggungjawabnya dan menjadi bagian dari RSKI (pengklaiman). Operasional dari Pemko Batam, seperti makan, cleaning servise dan lainnya,” jelas dia lagi.

    Saat ini RSKI Covid-19 Galang sudah darurat. Rumah sakit tersebut menggunakan ruangan-ruangan yang ada untuk ruang isolasi Covid-19. Sementara kasus yang masih menunggu untuk di isolasi masih ada 21 orang. Didi menyebutkan untuk Batam, yang bergejala tidak banyak akan tetapi yang tidak bergejala (OT) yang ratusan.

    “Kapasitas paling di RSKI Covid-19 Galang ada 20 orang. Jadi, kita masukin saja sementara. Kalau ada sembuh nanti kita isi lagi. Jadi semacam transit lah. Untuk isolasi sementara. Kecuali tidak habis-habis, jadi permanen,” ulasnya.

    Namun, jika sudah mendesak mereka yang terkonfirmasi positif tanpa gejala (OTG) akan segera dikirim ke rusun BP Batam. Namun, jika sakit ke bawa ke rumah sakit. Jadi jauh lebih baik dari isolasi mandiri. Itu lebih baik dari pada ditengah masyarakat, karena bisa menularkan.

    “Kalau ada yang positif mulai hari ini besok kita evakuasi ke rusun BP Batam. Kalau positif, kita dorong ke rumah sakit. Karena dapat, makan gratis, obat, perawatan juga akan lebih baik. Tidak menularkan ke keluarga dan orang-orang. Jadi jauh lebih baik dari isolasi mandiri. Itu lebih baik dari pada ditengah masyarakat. Karena bisa menularkan,” ucapnya.(hbb)