Pasca Kebakaran di Pasar Malam, Pemkab Karimun Kembali Akan Bangun Hydrant di Pemukiman Padat

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Hydrant Yang berada di halaman Depan Bank BNI, yang masih tersisa di Kabupaten Karimun (Foto-ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Kebakaran yang melalap 8 Rumah Toko (Ruko) di Pasar Malam, Jalan Nusantara membuat miris sebenarnya. Pasalnya lokasi kejadian tak jauh dari Kantor Pemadam Kebakaran. Namun kondisi spesifikasi Mobil Pemadam Kebakaran yang dimiliki Pemkab Karimun yang tak dirancang sebagai mobil penyimpan air. Membuat pemadaman Api saat kebakaran membutuh waktu lama. Akibat Mobil Pemadam Kebakaran harus mengisi air terlebih dahulu di lokasi yang cukup jauh.

    Kendala ini membuat setiap terjadinya kebakaran membuat tim pemadam kebakaran harus mendapatkan komentar negatif sebagian masyarakat, lantaran lambat dalam penanganan kebakaran. Padahal sejatinya fasilitas yang dimiliki Pemadam Kebakaran harus membuatnya lambat.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Karimun, Muhd Firmansyah yang dikonfirmasi POSMETRO.CO, Jumat (18/9) menyatakan hal serupa. Ia juga menyatakan, Peran Hydrant di pemukiman padat penduduk sangatlah penting.

    Kebakaran yang terjadi di area Pasar Malam tersebut harusnya dapat ditangani cepat, pasalnya lokasi pemadam yang dekat, dan adanya Hydrant yang berada di Bank BNI tak jauh dari lokasi kebakaran. Namun Hydrant tersebut memang belum diketahui apakah masih berfungsi atau tidak.

    Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Karimun, akan berencana mengadakan Hydrant di sejumlah lokasi-lokasi Padat Pemukiman. Tujuannya untuk membantu mempercepat proses pemadaman api bila terjadi kebakaran.

    “Peran Hydrant Air sangat penting, untuk itu kita berencana akan mengadakan kembali di sejumlah lokasi pada pemukiman nantinya,” tegas Firmansyah.

    Namun Firman belum dapat memastikan berapa titik Hydrant yang direncakanan akan kembali dibangun. Tentunya harus kajian nantinya.

    “Jumlahnya belum tahu kita berapa titik, yang jelas Hydrant itu sangat penting untuk mempercepat penangananya, dan tentunya untuk mengaktifkan lagi system hydrant ini harus dikaji kembali,” tegas Firmansyah.

    Sementara hingga kini kasus kebakaran yang menghanguskan 8 Ruko tersebut masih dalam penyelidikan Jajaran Polres Karimun. Kapolres Karimun, AKBP Muhamad Adenan SIK yang dikonfirmasi terkait penyebab kebakaran belum dapat menyimpulkan secara pasti. Polres Karimun pun masih menunggu tim Labfor Medan terkait penyelidikan mendalam.

    “Kita masih nunggu tim Labfor Medan, untuk proses selanjutnya,” ujar Adenan.(ria)