Kembali Kena Kail, Buaya Bertelur Ditangkap Warga

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Warga menonton buaya betina yang berhasil ditangkap. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Seekor buaya betina kembali ditangkap warga Desa Panggak Laut Kecamatan Lingga. Buaya sepanjang 2,8 meter pun dibawa ke kandang penangkaran di Desa Keton.

    Kepala Desa Panggak Laut, Ahmad mengatakan, buaya rawa di Suak Ngelau Sungai Panggak Laut tersebut sudah lama menjadi incaran warga. Sebab bintang buas itu kerap muncul ketika air laut pasang.

    “Panjang buaya 2,8 meter. Sekarang kami masih menunggu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lingga, rencananya akan dibawa ke penangkaran di Desa Keton, Kecamatan Lingga Timur,” ungkap Ahmad, Jumat (17/7).

    Cerita Ahmad, sebelum buaya itu ditangkap, Yamendra bersama bapaknya, Mazni memasang kail dengan umpan isi perut ayam. Pada Kamis (16/7), sekitar pukul 23.30 WIB kail itu dimakan buaya.

    “Menaklukkan buaya muda ini butuh waktu 30 menit, tenaganya kuat. Kami berjumlah 6 orang repot juga ingin mengikatnya supaya dapat diamankan,” kata Ahmad.

    Katanya lagi, predator ganas tersebut kerap muncul ketika air laut naik. Bahkan tidak menunggu pasang, buaya kerap muncul di permukaan sungai, membuat masyarakat merasa takut dan khawatir.

    “Sekarang masih ada lagi yang lebih besar lagi dari yang tertangkap ini. Maka petugas atau Satgas Sheeran Lliar (Yamendra) selalu memasang pancing dengan umpan, supaya buaya dapat ditangkap dan diamankan,” paparnya.

    Dia juga mengaku, di tahun 2020 ini sudah 2 ekor buaya tertangkap. Kalau dihitung-hitung dari tahun sebelumnya, pihaknya sudah tidak terhitung lagi.

    “Tahun ini baru dua ekor tertangkap. Kalau tahun-tahun sebelumnya sudah banyak. Buaya itu kerap menangkap ternak (ayam) milik masyarakat dibiarkan bisa membahayakan masyarakat,” imbuhnya yang diamini masyarakatnya yang ada di lokasi buaya diamankan.

    Melihat kondisi besarnya perut buaya tersebut, Ahmad dan masyarakat mengira kalau buaya tersebut sedang bertelur.

    “Kalau dilihat dari besarnya perut, buaya ini sepertinya ada telur di dalam perutnya. Sekarang kami menunggu DLH Lingga yang akan membawa buaya ke penangkaran Desa Keton. Kalau penangkaran di desa kami, takut berkelahi dengan buaya yang sudah ada itu,” imbuhnya.

    Kasi Penyehatan Lingkungan dan Kehutanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lingga, Sanusi ketika dikonfirmasi juga menyampaikan, buaya yang ditangkap Satgas Satwa Liar DLH Lingga sudah dimasukkan ke dalam penangkaran.

    “Sekarang buaya sudah kami masukkan di penangkaran Desa Keton. Sekarang buaya di penangkaran Keton sudah tiga ekor. Supaya tidak berkelahi, pinggang buaya diikat,” tuturnya.

    Pihaknya juga tidak berani menempatkan buaya tersebut di penangkaran Desa Panggak Laut, sebab akan mudah berkelahi dengan 2 ekor buaya di penangkaran.

    “Di penangkaran Desa Panggak Laut sulit kita mengikatnya, maka kami antar ke Keton dengan menggunakan pick up, di sana lebih mudah kita mengamankannya,” pungkasnya.(mrs)