Waspada! Penipu Ngaku Camat Batuaji Gasak Uang Yayasan Inayah

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Camat Batuaji, Ridwan. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Yayasan Inayah Batam menjadi korban penipuan. Uang sebesar Rp 4,5 juta raib. Modus pelaku adalah mengatasnamakan Camat Batuaji, Ridwan. Pelaku pura-pura minta bantuan agar mentranfer uang untuk pembelian hewan kurban.

    Cindy, Ketua Yayasan Inayah Batam mengatakan, awalnya ia menerima telepon dari orang tak dikenal, Sabtu (4/7) sore. Tapi pembicaraan  mereka hanya sekilas dan menyarankan Cindy agar komunikasi lewat WA.

    “Katanya, bu tolong buka WA (WhatsApp),” kata Cindy menirukan ucapan pria tadi.

    Usai pembicaraan singkat itu Cindy membuka WA. Ada pesan dari seseorang dengan foto profil Camat Batuaji, Ridwan. Dalam percakapan itu, orang yang mengaku Ridwan itu mengatakan, ia dan sahabat-sahabatnya sudah mengumpulkan sumbangan untuk kurban sapi sebanyak Rp 27 juta dan akan dibagikan ke 4 yayasan.

    “Katanya, uang sebanyak Rp 11,5 juta sudah ditransfer ke rekening Yayasan Inayah. Namun uang tersebut akan dibagi dua, 7 juta untuk Yayasan Inayah dan Rp 4,5 juta bagi yayasan yang ditangani oleh Danik,” terangnya.

    Lalu, pelaku yang mengatasnama camat Batuaji itu meminta bantuan kepada Cindy untuk mentransfer uang Rp 4,5 juta ke rekening Danik, sebab Danik tak bisa dihubungi.

    “Saya tak kenal Danik. Tapi uang sebesar Rp 11,5 itu akan kami bagi. Lalu pelaku menyarankan supaya saya mentranfer uang ke rekening Danik, nomor ponsel Danik pun dikirim ke saya,” terang Cindy.

    Pertama kali ditelpon, Danik tidak menjawab. Lalu Cindy mencoba lagi hingga akhirnya ada jawaban. Tapi Danik mengaku sedang sibuk lantaran ada anak yayasannya yang sedang masuk rumah sakit.

    “Awalnya saya mau memberikan uang cash ke pak Danik. Tapi pak Danik tidak bisa bertemu karena mengurus anak yayasan yang sedang sakit. Ia pun meminta supaya saya mentransfer uang sumbangan hewan kurban tadi,” beber Cindy.

    Karena merasa kasihan dan menyangkut kesehatan anak yayasan, Cindy pun tak berpikir panjang. Uang Rp 4,5 juta dari rekening pribadinya langsung ditransfer ke rekening yang dikirim oleh Danik.

    “Saya belum mengecek uang yang ditransfer oleh pria tadi, sebab bank tutup hari Sabtu. Lagian Yayasan Inayah hanya punya buku rekening saja,” terangnya.

    Aksi penipuan itu pun baru diketahui Cindy ketika hendak menelepon balik Camat Batuaji. Sebab nomor sebelumnya tak aktif lagi, begitu juga dengan nomor Danik.

    “Saya cari nama Ridwan di ponsel, ternyata tak ada. Akhirnya saya minta nomornya ke RW perumahan saya,” ulasnya.

    Dan ketika Camat Batuaji ditelpon, Ridwan malah terkejut,t dan mengaku tidak pernah melakukan hal itu. Bahkan dirinya tidak mengadakan kegiatan mengumpulkan uang untuk pembelian hewan kurban.

    “Hari ini, Senin (6/7) saya akan membuat laporan ke Polresta Barelang. Sekarang saya sedang meminta rekening koran ke bank,” tutupnya.

    Saat dikonfirmasi, Ridwan, Camat Batuaji mengaku tidak pernah meminta uang dan mengadakan kegiatan pengumpulan dana pembelian hewan kurban.

    “Saya dapat pengaduan dari seorang ibu-ibu. Pelaku penipuan itu menggunakan nomor lain, tapi foto profil WA nya menggunakan foto saya dan mengatasnamakan camat Batuaji,” kata Ridwan.

    Untuk mengantisipasi kejadian seperti ini, Ridwan menghimbau masyarakat dan perangkat RT dan RW agar waspada, dan tidak mudah percaya dengan modus penipuan seperti ini.

    “Saya hanya memiliki satu nomor ponsel. Nomor HP dan WA sama, yaitu 082171559666. Saat ini yang menjadi sasaran pelaku adalah yayasan pendidikan dan sosial, demikian untuk disampaikan kepada masyarakat,” tutupnya.(jho)