DPRD Batam Minta Pemko Lakukan Rapid Test pada Pedagang Pasar Toss 3000

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Madri. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk segera menggelar rapid test massal di pusat-pusat keramaian. Salah satunya klaster yang menyumbang penambahan kasus positif Covid-19 di Batam yakni Pasar Tos 3000.

    “Kita memang mendesak pemko untuk dapat melakukan rapid test khususnya di Pasar Tos 3000. Karena ada klaster yang ditemukan di sana (Pasar Tos 3000),” imbau Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Madri, Senin (6/7).

    Hal ini katanya, untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona di Kota Batam. Tentunya rapid test massal di Pasar Tos 3000 ini menjadi langkah prioritas yang seharusnya dilakukan oleh Pemko Batam dalam waktu dekat.

    “Harusnya ini menjadi skala prioritas. Khususnya di Pasar Tos 3000, yang dikhawatirkan menjadi klaster besar,” kata Ides.

    Menurut politikus Partai Golkar ini, pasar merupakan salah satu lokasi yang berpotensi paling rawan dalam penyebaran Covid-19. Sehingga perlu dilakukan penanganan yang cepat. Bahkan, alat bantuan kesehatan seperti rapid test sudah tersedia, dan cukup untuk dilakukan rapid test massal.

    “Kalau dibiarkan lama bisa berpotensi penambahan. Maka dari itu kita minta segera lakukan rapid test. Apalagi untuk alat-alat rapid test tersebut cukup tersedia,” kata Ides.

    Tidak hanya rapid tes di Pasar Tos 3000, Ides juga berharap rapid tes juga dilakukan di pasar lain atau tempat keramaian lainnya. Di mana berpotensi menimbulkan klaster baru di Batam.

    “Kita harap jangan sampai titik keramaian aktivitas warga di pusat perbelanjaan itu jadi klaster baru. Dan tidak menambah jumlah warga positif corona,” pintanya.

    Ides juga mengimbau pengunjung dan pedagang di pasar untuk tetap mengikuti aturan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Karena jika semua ditaati tentunya bisa menekan jumlah kasus Covid-19.

    “Kita juga mengingatkan juga agar semua pahami benar bagaimana pola penyebaran Corona terjadi. Patuhi protokol kesehatan. Selain itu jujur dan sampaikan keterangan kepada petugas kesehatan berkaitan dengan aktifitas 14 hari terakhir,” pesannya.

    Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha. Meskipun, saat ini Kota Batam sudah masuk dalam zona kuning, semua pihak harus tetap waspada penyebaran Covid-19 ini. Karena virus dari Wuhan, Cina ini bisa saja menular tanpa disadari.

    “Kita minta juga masyarakat tetap harus sadar untuk menjalankan protokol kesehatan. Agar kita cepat kembali pulih dan menjadi hijau,” tambah Utusan.

    Sampai saat ini Pemko Batam belum melakukannya rapid test kepada pedagang di Pasar Tos 3000. Wali Kota Batam HM Rudi saat itu meminta Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batam untuk turun ke lapangan sembari melakukan penyisiran di beberapa lokasi lainnya.

    “Iya belum rapid test di sana (Pasar Tos 3000. Kami sudah siap jika diminta untuk turun tapi harus melibatkan tim gabungan. Saya kira rapid test harus segera dilaksanakan agar penyebarannya bisa dicegah sedini mungkin,” ungkap Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi.(hbb)