Jumlah Realisasi Investasi Asing Pada Triwulan Pertama yang Dicatat BP Batam

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Para pekerja menjalankan aktifitas di perusahaan yang berinvestasi di Kota Batam. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat realisasi investasi asing di Kota Batam pada triwulan pertama 2020 mencapai USD 388.542.

    “Alhamdulillah realisasinya masih bagus pada triwulan pertama Januari sampai Maret kita melaporkan ke Dewan Pengawas investasi yang masuk sebesar USD 388.542,” ujar Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Purnomo Andiantono, Rabu (1/7).

    Katanya, realisasi nilai investasi asing tersebut berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) PMA. Pihaknya berharap pada triwulan kedua realisasi investasi asing di Kota Batam bisa lebih baik dan tidak mengalami penurunan meski di tengah pandemi Covid-19.

    Negara yang paling banyak melakukan investasi, lanjut dia, adalah Singapura, lalu, Jerman, China, Marshall Island dan Belanda. Menurutnya, Singapura memiliki sekitar 241 proyek pada triwulan pertama. Kemudian Belanda 8 proyek, Jerman 7 proyek, Hongkong (RRT) 6 proyek dan Marshall Island 3 proyek.

    Untuk perkembangan realisasi investasi dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi, yakni, tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan sebesar 17,27 % (-). “Tahun 2016 ke 2017 mengalami kenaikan sebesar 23,99 % (+). Lalu, tahun 2017 ke 2018 mengalami kenaikan sebesar 17,66 % (+), dan 2018 ke 2019 mengalami kenaikan sebesar 31,23 % (+),” lanjutnya.

    Sementara untuk jumlah PMA di Batam berjumlah 537 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 118.921 orang. “PMA tersebut terdiri dari industri aneka, elektronik, furniture, kertas dan karton hinga jasa transportasi,” tambah Andiantono.

    Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berjumlah 772 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja berjumlah 50.344 orang. PMA tersebut juga terdiri dari industri aneka, elektronik, furniture, kertas dan karton hinga jasa transportasi.

    Hingga kini ada 26 kawasan industri dengan total tenant sekitar 509 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 98.348. “Itu baru yang berada di kawasan industri. Untuk berada di luar kawasan industri, ada sekitar 800 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sekitar 70.917 orang. Jika ditotal, jumlahnya mencapai 1.309 perusahaan dengan 169.265 tenaga kerja,” tutupnya.(adv)