Di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Binaan Lapas Gelar Kegiatan Positif agar Tak Jenuh

    spot_img

    Baca juga

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...

    Pejabat TNI AL Kunjungi Pemko Batam

    BATAM, POSMETRP.CO : Sejumlah pejabat tinggi TNI Angkatan Laut...

    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

    >>>Mengupayakan perlindungan serta peningkatan kepercayaan dalam ekonomi digital Indonesia JAKARTA,...

    Halal Bi Halal Guru dan Murid SD 01 Ranai Usai Lebaran Idul Fitri 1445 H

    NATUNA, POSMETRO.CO : Majelis guru, dan murid Sekolah Dasar...

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...
    spot_img

    Share

    Salah satu kegiatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam, Sagulung, membuat roti. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Saat ini, ada 1.160 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam, Sagulung. Tentu kondisi yang sudah overload itu membuat suasana sedikit tak nyaman, normalnya pun hanya bisa menampung sekitar 400 an warga binaan.

    Kejenuhan warga binaan pun semakin tambah lantaran jam besuk di Lapas belum di buka. Para warga binaan hanya diperbolehkan besuk lewat video call yang di sediakan secara gratis. Tapi untuk penitipan barang masih diperbolehkan.

    “Jam besuk akan kembali di buka setelah ada instruksi dari pusat, saat ini belum buka besuk,” kata Mishbahuddin, Kepala Lapas Kelas II A Batam.

    Untuk mengatasi rasa kejenuhan di dalam Lapas, warga binaan selalu mengasah kreatifitasnya lewat kegiatan positif seperti produksi roti, membuat tempe, jahit masker, souvenir, mebel, tanjak dan berbagai hasil produksi lainnya.

    “Mereka memiliki keahlian masing masing, ada yang pandai ngelas, ada yang bisa ngolah kayu, inilah yang kita kembangkan supaya ada bekalnya saat kembali gambung ke masyarakat,” ungkap Mishbahuddin.

    Mishbahuddin melanjutkan, barang hasil kreatifitas itu akan dibantu untuk dipasarkan, termasuk untuk mengurus BPOM. Tapi akhir akhir ini, pemasaran produk roti terpaksa distop karena masih pandemi covid-19.

    “Kemarin sudah sempat lancar pemasaran rotinya, tapi karena pandemi ini, pemasaran jadi tersendat. Roti itu pun hanya di pasarkan di sekitaran Lapas karena belum ada izin dari BPOM, ini yang masih kami urus,” sebut Mishbahuddin.

    Sedangkan tanjak hasil karya warga binaan sudah mulai diperkenalkan kepada para tamu dan pengunjung Lapas. Bahkan saat acara resmi di Lapas, tanjak ini akan selalu digunakan oleh para tamu.

    “Seperti kemarin, ada kunjungan kerja, tanjak ini kami gunakan dan hasilnya terlihat cantik,” beber Mishbahuddin.

    Terakhirnya, Mishbahuddin menyampaikan bahwa Lapas belum bisa menerima tahanan dari polsek-polsek atau instansi lainnya. Kecuali warga binaan itu sudah inkrah dan itu pun harus dari Rumah Tahanan (Rutan).

    “Saat ini masih pandemi covid-19, kami tidak sembarangan menerima warga binaan baru. Bahkan sebelum masuk ke Lapas ini, semua pengunjung harus melewati protokol kesehatan,” tutupnya.(jho)