Pelaku Pariwisata: Kalau Singapura dan Malaysia Tutup, Siapa yang Datang?

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    RDPU yang digelar DPRD Kota Batam bersama Disbudpar Kota Batam, Jumat (12/6). (Posmetro.co/hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dari Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar DPRD Kota Batam bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Jumat (12/6) di ruang serbaguna. Ada beberapa tanggapan pelaku pariwisata dalam persiapan New Normal.

    Seperti penuturan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam, Mansyur. Selama pandemi Covid-19, pihaknya sering menyurati Pemko dan DPRD Kota Batam, meminta berbagai keringanan seperti pajak hotel dan restoran kepada pemerintah. Ia juga mempertanyakan berapa jumlah hotel yang ada di Batam.

    “Dispar tidak tahu berapa jumlah hotel yang ada di Batam. Karena tak ada regulasinya ke sana. Hanya di PTSP tahunya. Virtual hotel manajemen ini jangan sampai seperti Indomaret dan Alfamart. Sudah tak teroganisir,” ungkapnya.

    Berikutnya, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika Lim juga menekankan, siap atau tidak dari Covid-19. Kalau Batam siap tetapi Singapura dan Malaysia masih menutup, siapa yang akan datang. Itulah yang menjadi kondisi yang cukup dilematis.

    “Saat ini turis domestik yang diharapkan. Menurut saya sulit karena kalau kita pergi jalan-jalan nusantara pasti ke Johor dan Singapura. Karena kita tak punya daya tarik. Orang pilih Batam karena bisa sekaligus pergi ke Singapura,” paparnya.

    Sementara, Perwakilan Batam Tourism Board (BTB), Edy Sutrisno mengatakan, pihaknya siap membantu jika dinas terkait memberikan panduan. Ia sekaligus menunjukkan salah satu video protokol kesehatan di Terminal Feri Internasional Sekupang. Di mana dimulai dari halte bus sudah dicek suhu tubuh pengunjung.

    Kemudian mencuci tangan sebelum masuk pelabuhan, menjaga jarak, dan memakai masker. Di bagian imigrasi juga ada pembatas kaca. Namun, dari info terbaru dari Singapura, sampai sekarang belum diinformasikan kapan buka. Paling cepat Oktober paling lambat Januari.

    “Kami BTB siap membantu menyiapkan materinya. Seperti Banyuwangi menyiapkan protokol kesehatan. Karena dalam masa ini kita juga harus soft promotion. Tapi info terbaru Singapura dan Malaysia kapan dibuka,” pinta Edy.(hbb)