108 Ribu Penduduk Batam Harus di Swab Test

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Ketua Tim Posko Lawan Covid 19 Kepri di Batam, Buralimar, saat berdiskusi membahas hasil analisa data epidimologi.

    BATAM, POSMETRO.CO : Salah satu cara cepat menghentikan penularan Corona di kota ini, 108 ribu penduduk Batam perlu menjalani tes usap atau swab Covid-19.

    Hal ini dikatakan, Ketua Tim Posko Lawan Covid 19 Kepri di Batam, Buralimar. Data itu diperoleh setelah Buralimar berdiskusi panjang membahas hasil analisa data epidimologi, yang telah disusun pakar yang tergabung dalam Tim Posko Lawan Covid-19 Kepri di Batam, Minggu (7/6).

    Analisa ini berdasarkan hasil statistik World Health Organization (WHO), bahwa dari seluruh jumlah kumulatif positif di seluruh dunia ada 1 persen pasien positif yang meninggal dunia.

    Berdasarkan analisa itu, diperkirakan ada 1.200 orang yang positif di Batam dan baru terdeteksi sekitar 157 orang.

    “Jadi ada sekitar 1.000 orang yang diduga positif yang belum terdeteksi,” terang Buralimar.

    Untuk itu diperlukan upaya tracing aktif di tengah komunitas masyarakat secara sistematis, dan dibarengi dengan melakukan test swab secara agresif dan masif.

    “Ini yang harus menjadi fokus kita di Batam. Aktif tracing dan agressif masif test swab,” ujar Buralimar.

    Buralimar meyakini, jika dua hal ini bisa dilakukan dengan cepat, maka Batam bisa menghentikan transmisi dengan cepat dan tepat. Metode pengambilan tes dapat juga dilakukan menggunakan model pool test seperti yang dilakukan di Sumatera Barat, sebagai antisipasi mahalnya biaya test swab tersebut.

    Selain perkiraan jumlah warga Batam yang positif, dari analisa pakar juga memperkirakan ada sekitar 7.000 orang di Batam yang digolongkan sebagai PDP.

    “Kami menduga ada sekitar 7 ribu lagi pasien PDP yang berada di luar fasilitas kesehatan, dan belum melaporkan diri untuk dilayani,” tegas Buralimar.

    Dugaan ini mencuat berdasarkan analisa statistik atas data epidimologi yang ada di Batam. Tim Posko Lawan Covid-19 Kepri di Batam juga menemukan, adanya keengganan masyarakat untuk ke fasilitas kesehatan guna memeriksakan dirinya.

    Hal ini disebabkan adanya ketakutan menjadi stigma buruk selaku penyandang kasus konfirmasi positif. “Stigma ini juga yang perlahan lahan akan kami coba ubah dari pandangan masyarakat,” tutup Buralimar. (***/red)