Bocah 7 Tahun Tetap Dikarantina Meski Negatif Covid-19, Ini Sebabnya…

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, HM Rudi. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, HM Rudi menyebutkan, 57 warga yang menjalani masa karantina di Rusunawa Tanjunguncang, Batuaji saat ini dalam kondisi sehat.

    “Totalnya, 51 laki-laki dan enam perempuan dan semua dalam kondisi sehat. Kita rutin beri warga ini vitamin, pemeriksaan suhu badan dan disiplin menggunakan masker,” kata Wali Kota Batam itu, Kamis (14/5).

    Dikatakan Rudi, dari jumlah tersebut ada 9 klaster di Batam. Pertama dari Pelabuhan Batam Center satu orang. Kemudian, klaster Bengkong satu orang, klaster Batuampar satu orang, PMI tangkapan Bakamla 19 orang, klaster Tanjungbuntung satu orang, klaster jamaah tablig asal India sebanyak enam orang, klaster Batamkota empat orang. Kemudian klaster MC Dermott 23 orang dan PMI tangkapan Teluktering satu orang.

    Bahkan, setiap ruangan yang ada juga dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini untuk memastikan tidak ada penularan jika ada warga yang positif Covid-19. Ia mengakui beberapa warga sudah ada dipulangkan karena hasilnya negatif.

    “Beberapa sudah kita pulangkan. Dan yang masih tersisa saat ini, sebagian sudah negatif dan sebagian lagi masih menunggu hasil swab,” kata pria berusia 56 tahun silam itu.

    Berdasarkan data klaster MC Dermott sudah dilakukan pemeriksaan swab pada, 13 Mei lalu. Warga yang punya riwayat kontak dengan pasien Covid-19 ini akan dikarantina hingga hasil swab keluar. Dan ada juga yang hasilnya negatif tapi tetap tinggal di lokasi karantina.

    “Seperti jamaah tablig asal India, mereka di sana sambil menunggu kepastian kepulangan ke India melalui Jakarta,” terang mantan anggota dewan itu.

    Sambungnya, adalagi anak 7 tahun asal klaster Bengkong yang merupakan yatim. Namun, tetap dilakukan karantina meskipun hasil swab sudah keluar negatif. Hal itu mempertimbangkan kemanusiaan agar anak tersebut bisa terawat.

    “Untuk anak ini, belum dipulangkan karena tidak ada orang di rumahnya. Tiga saudaranya masih diisolasi di RSUD Embung Fatimah dan ibunya masih di Malaysia,” kata dia.(*/hbb)