Merawat Tuan Nz, Libatkan 26 Tim Perawat dan Dokter

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Tuan Nz saat keluar dari RSUP usai dinyatakan sembuh. (Posmetro.co/aiq)

    RASA syukur dan penuh kegembiraan, tergambar di raut wajah para perawat dan tim dokter, saat melepas kepergian Tuan Nz, pasien covid 19 yang paling lama dirawat di RSUP Raja Ahmad Tabib.

    Begitu juga Tuan Nz, tak henti mengucap syukur alhamdulillah, ketika dia dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah, Senin (11/5).

    Menurut keterangan dr. Vivi, dokter spesialis penyakit dalam, bahwa semangat Tuan Nz selama dirawat di RSUP Raja Ahmad Tabib, cukup tinggi.

    “Pasien 06 atas nama Tuan Nz, semangatnya sangat tinggi. Dia berjuang keras untuk sembuh. Setiap hari, perawat dan para dokter, selalu memberikan motivasi, bahwa Tuan Nz pasti bisa sembuh. Pokoknya kita yakinkan Tuan Nz, harus semangat jalani perawatan. Nggak boleh menyerah. Makan juga semangat. Minum obatnya disiplin. Perlu diketahui juga, bahwa virus covid-19 yang menjangkiti Tuan Nz adalah jenis virus covid-19 yang susah jadi negatif. Sehingga perlu penanganan cukup lama (52 hari) untuk benar-benar sembuh,” cerita dr Vivi mengisahkan tentang pasien covid terlamanya itu.

    Lebih lanjut dr Vivi menyebutkan, kondisi awal Tuan Nz, batuk, dan demam hingga sesak nafas. Ada penyakit darah tinggi dan kencing manis menyertai Tuan Nz.

    “Awalnya hanya 7 orang perawat dan 1 dokter yang ditugaskan untuk merawat Tuan Nz. Tetapi, seiring bertambah lamanya waktu perawatan, semua ada 21 perawat, dan 5 dokter yang harus menangani pasien 06 itu,” jelas dr Vivi.

    Sementara, Kepala Ruangan RSUP Raja Ahmad Tabib, yang juga berstatus sebagai perawat, Ariza Sari Murni, menceritakan, saat Tuan Nz diisolasi di ruang mawar, semangatnya cukup tinggi. Setiap hari, Tuan Nz rajin salat dan mengaji.

    “Saban hari, suara mengaji Tuan Nz menggema di ruangan isolasi,” ujarnya.

    Ditanya apa kiat-kiat para perawat dalam menangani pasien 06, Ariza Murni Sari pun menjelaskan dengan semangat.

    Kata Ariza, para perawat selalu dibekali keyakinan, dengan doa dan dilengkapi APD, insya Allah tidak akan terpapar virus covid-19.

    Setiap selesai ambil tindakan/ mengecek kondisi pasien 06, perawat harus mandi. Begitu juga dokternya.

    Bahkan, dalam sehari, perawat atau dokter mandinya bisa 6 sampai 10 kali. “Pokoknya setelah menangani pasien, dokter dan perawat pasti mandi,” sebut Ariza.

    Di RSUP juga disediakan ruangan khusus untuk istirahat. Baik itu untuk dokter dan perawat. Sebelum pulang ke rumah, biasanya dokter dan perawat menginap selama 2 hari dulu di ruangan khusus itu.

    Terakhir, ditambahkan Ariza, meski pasien 06 dinyatakan sembuh dari virus mematikan itu, Tuan Nz diminta untuk karantina mandiri lagi, selama 14 hari. Dengan keluarga, juga harus jaga jarak. Minum obatnya tidak boleh lalai. Memakai masker saat nanti diperbolehkan keluar rumah, setelah karantina mandiri.

    “Kita minta pasien 06 tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik,” tegas Ariza.

    Kalau ada masalah lagi dengan kondisi kesehatan Tuan Nz, pihak rumah sakit sudah membekali nomor kontak perawat dan juga nomor kontak dokter yang merawat saat proses isolasi di RSUP.(aiq/tamat)