Ibu Sibuk Layani Pembeli Kerang, Anak Hanyut di Parit

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Lokasi penjual kerang yang berada di pinggir parit.(Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Warga Marina, polisi dan Basarnas terlihat sibuk menyisir pantai Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Senin (11/5) pagi. Di sebut-sebut, ada seorang bocah yang hanyut di dalam parit hingga terbawa arus ke laut Marina.

    Diketahui, bocah laki-laki berumur 5 tahun itu bernama M  Zainul Majedi, warga Perumahan Laguna Raya Blok O Nomor 5 Sekupang. Ia anak seorang penjual kerang di pinggir jalan Marina, Sekupang, persisnya di depan Telkom Marina.

    Ceritanya, Minggu (10/5) sore, Majedi dan orang tuanya sedang berjualan kerang. Karena ramai pembeli, ibunya sibuk melayani para pembeli.

    “Orang tuanya lagi sibuk melayani pembeli, jadi Majedi tak sempat diberi makan oleh ibunya,” ungkap Frans, penjual kerang di sekitar TKP.

    Hingga akhirnya, Majedi memilih bermain di belakang tempat jualan kerang. Yang mana di belakang tenda itu terdapat parit. Air di dalamnya pun mengalir deras lantaran akhir-akhir ini sedang musim hujan.

    “Tak ada yang lihat Majedi terjatuh ke dalam parit. Tapi penjual kerang lainnya ada yang mendengar suara seperti barang yang jatuh ke dalam parit,” ujar Frans saat ditemui POSMETRO.CO di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Senin (11/5) pagi.

    Sekitar 15 menit kemudian, setelah pembeli mulai sepi, barulah orang tua Majedi mencari keberadaan sang anak. Meski dilakukan penyisiran di sekitar lokasi, tapi Majedi tak kunjung ditemukan.

    “Hanya sandalnya yang ditemukan di sekitar gorong-gorong, jadi kuat dugaan bahwa Majedi hanyut terbawa arus,” tegas Frans.

    Pencarian pun dilakukan bersama warga. Usaha warga untuk mencari korban pun tidak sampai di situ saja. Bahkan bantuan orang pintar untuk menyisir keberadaan korban sempat dilakukan.

    “Bantal milik Majedi ikut dihanyutkan ke dalam parit. Lalu kemana bantal itu pergi selalu diikuti, dan ternyata bantal itu nyangkut di rawa-rawa, tapi korban tak ditemukan di sekitar rawa,” terang Frans.

    Kata Frans, tak lama setelah kejadian itu, Basarnas sudah tiba di lokasi. Petugas tersebut sudah berusaha mencari keberadaan korban, tapi belum membuahkan hasil.

    “Sampai pukul 00.30 WIB, pencarian dari Basarnas berhenti, sebab sudah larut malam,” ungkapnya lagi.

    Meski demikian, ayah korban tetap berupaya untuk mencari anaknya, dengan memasuk ke dalam air hingga kakinya berkerut terendam air.

    “Dari tadi malam, ayahnya tak pulang ke rumah. Kami khawatir akan kesehatannya, akhirnya kami sarankan pulang tadi pagi,” tutup Frans.

    Sampai berita ini siap diketik, tim gabungan masih melakukan pencarian dengan menyusuri parit, jembatan depan Holiday Inn, hingga tembus ke laut kawasan Marina.

    “Korban belum ditemukan, kami sedang berupaya untuk mencarinya, mudah-mudahan cepat ditemukan,” kata seorang petugas.(jho)