Lawan Corona, Disarankan Mahasiswa Lingga yang Mudik Wajib Rapid Test

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Ketua I DPRD Lingga Aziz Martindaz. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Adanya pemulangan mahasiswa atau pelajar ke Kabupaten Lingga, Ketua I DPRD Lingga Aziz Martindaz kembali mengkritisi, serta menawarkan solusi ke pemerintah agar masyarakat Lingga yang berada di Bunda Tanah Melayu tidak merasa cemas, serta tidak membeda-bedakan masyarakat Lingga yang ingin pulang ke kampung halaman.

    Di ruang kerjanya dia mengatakan, Pemkab Lingga saat ini masih memperpanjang bloking area terhadap Ferry reguler ke Kabupaten Lingga, sedengkan pesawat membawa penumpang keluar masuk Lingga masih hilir mudik melayani.

    “Namanya bloking area, ya aktifitas yang berhubungan dengan membawa penumpang harus dihentikan. Kalau memang dibebaskan, bebaskan saja semua (tidak melakukan bloking area), tapi dengan catatan,” ungkap Aziz Martindaz, Kamis (23/4).

    Lanjut dia, sekarang ini, Pemkab Lingga menjemput ratusan mahasiswa di Tanjungpinang, tapi bisa tidak menjamin kalau yang bersangkutan itu terbebas dari virus yang mengkhawatirkan semua orang.

    “Memang hari ini Lingga nihil dari Virus Corona, sedangkan Pinang, Batam dan Tanjung Balai Karimun sudah ada yang positif. Tentu akan menjadi kecemasan warga Lingga,” kata dia.

    Kalau memang ingin bloking area, pemerintah harus tegas jangan ada pemulangan mahasiswa di luar sana, sebab masyarakat Lingga yang berada di luar bahkan mengantongi KTP Lingga juga ingin pulang akibat dampak Covid-19, bahkan ada yang hilang pekerjaan sekarang ini.

    “Kita daerah kepulauan dan banyak pelabuhan tikus, saya yakin berlakunya bloking area, banyak masyarakat kita pulang tanpa terdeteksi oleh tim tanpa melalui pelabuhan resmi. Ini bisa mengkhawatirkan lagi sebab tanpa melalui protokol kesehatan,” ucapnya.

    Kalau ingin dipulangkan-pulangkan semua, sambung dia lagi, supaya ada perlakuan adil tanpa pandang bulu. Tapi semua itu tentu harus mengikuti kebijakan strategis pemerintah daerah dalam pencegahan masuknya Covid-19 ke Lingga dan mengikuti protokol kesehatan.

    “Secara pribadi saya menawarkan solusi, setiap mahasiswa atau penumpang ingin pulang ke Lingga harus mengantongi Rapid Test sebelum pulang ke Lingga, supaya masyarakat tidak merasa cemas dengan keadaan sekarang ini,” tuturnya.

    Menurutnya, daripada menjemput pulangnya mahasiswa saja, lebih baik tidak memberlakukan bloking area, agar masyarakat Lingga yang ingin kembali ke tanah kelahirannya, juga mendapatkan perlakuan yang sama tapi harus mengantongi Rapid Test yang merupakan satu syarat.

    “Meski bloking area dibuka kembali, tapi masyarakat yang ingin pulang ke Lingga wajib mengantongi Rapid Test bahwa yang bersangkutan sehat tidak terindikasi Covid-19, dengan biaya sendiri sampai tiket pulang juga ditanggung secara pribadi,” sebutnya.

    Mengantongi Rapid Test berlaku selama 3 hari harus dimiliki masing-masing penumpang ke Lingga. Jika lewat 3 hari tidak dibenarkan, tentunya dengan penjagaan ekstra ketat ketika berada di pelabuhan.

    “Ingin pulang biaya sendiri, baik Rapid Test dan tiket pulang tanpa ditanggung pemerintah, sebab sekarang ini banyak masyarakat kita butuh perhatian dengan anggaran Covid-19 dari Pemkab Lingga,” paparnya.

    Kalau hanya mengambilkan mahasiswa saja, menurutnya ada perlakuan tidak adil, bahkan akan menimbulkan polemik di masyarakat. Sekarang ini siapa yang berani menjamin kesehatan mereka.

    “Buah pemikiran saya pribadi, setiap warga Lingga ingin pulang, mereka wajib memiliki Rapid Test terlebih dahulu di tempat-tempat resmi di Kepri (rumah sakit), serta harus mengisolasi diri, supaya kita semua terhindari dari Virus Corona, terlebih masyarakat yang masih dihantui rasa cemas,” imbuhnya.

    Melalui jalur udara, penumpang juga harus memiliki Rapid Test, dia meminta Pemkab Lingga kian mempertegas di tengah Pandemi Covid-19 sekarang ini, serta mengambil suatu kebijakan yang tidak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

    “Semua yang masuk ke Lingga wajib memiliki hasil Rapid Test, karena akan membantu pemerintah dalam pencegahan masuknya Covid-19 ke Bunda Tanah Melayu,” tukasnya.(mrs)