Air Menyusut, Batang Pohon Bermunculan di Waduk Mukakuning

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Warga saat memancing di Dam Mukakuning. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Batang kayu dan gundukan tanah yang dulunya tertutupi air kini sudah muncul kepermukaan. Tandanya, air di waduk, Jalan R Suprapto, Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk sudah semakin menyusut. Diperkirakan debit air sudah berkurang sekitar 3 meter.

    Kondisi ini pun mempengaruhi kelancaran distribusi air. Beberapa hari ini perumahan yang ada di bilangan Batuaji dan Sagulung sudah mulai mengalami gangguan suplai air.

    “Jika hanya mengharapkan hujan turun, maka tak akan ada solusi. Seharusnya ada upaya untuk membuat hujan buatan,” ucap Didit, seorang warga yang ditemui di sekitar waduk Mukakuning.

    Menurut pria bertubuh tegap itu, kini waduk Mukakuning sudah jauh berubah. Dulunya, air di dalam waduk sangat dekat ke pepohonan yang tumbuh di pinggir danau. Tapi sekarang, airnya sudah menjauh sekitar 10 hingga 15 meter dari pepohonan yang tumbuh di pinggir waduk.

    “Spontan gundukan tanah dan bekas batang pohon bermunculan kepermukaan air. Saya sangat prihatin melihat kondisi waduk ini yang semakin hari semakin surut,” sebutnya.

    Meski demikian, lanjut Didit, waduk ini terdapat banyak ikan. Oleh kerena itu, waduk tersebut sering dikunjungi warga untuk memancing ikan.

    “Bagi penghobby mancing, mereka sering datang ke sini. Saya tak tahu apakah memancing ikan akan mempengaruhi debit air di dalam waduk,” tutupnya.

    Pantauan di lokasi, Rabu (22/4), surutnya air di dalam waduk turut menarik perhatian pengendaran di jalan raya. Sebagian dari mereka memilih berhenti di pinggir jalan untuk melihat langsung keadaan waduk.

    Sementara itu, Seryanto, warga lain mengatakan, air di dalam waduk surut karena faktor musim kemarau yang berkepanjangan. Bahkan, pengurangan air terlihat sangat cepat.

    “Sepeti kemarin, gundukan tanah dan batang kayu itu belum terlihat, setelah beberapa hari kemudian, gundukan itu terlihat jelas,” ujarnya.

    Menurut pria tadi, jika hujan tak turun sampai akhir bulan April ini, maka debit air bisa berkurang hingga 4 meter. Untuk itu, harus ada solusi dari pemerintah untuk membuat rekayasa hujan di kota Batam.

    “Sekarang, waduk sudah berkurang sekitar 3 hingga 3,5 meter. Jika akhir bulan tak turun hujan, maka bisa berkurang menjadi 4 meter,” paparnya.(jho)