Masa Corona, Harga Sayuran Naik, Pembeli Kurangi Belanjaan

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Suasana di pasar basah SP Plaza, Kecamatan Sagulung, Minggu (19/4). (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), harga sayur mayur di pasar basah SP Plaza, Kecamatan Sagulung, naik. Tentu hal ini dikeluhkan oleh pembeli, karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk mencukupi kebutuhan dapur.

    Herdiansya, pedagang sayur di pasar basah SP Plaza, Sagulung mengatakan, harga sayur yang dijualanya sudah naik di tengah pademi corona ini. Dampaknya hasil penjualannya menurun drastis.

    “Kebanyakan pembeli mengurangi porsi belanjanya. Jumlah pembeli juga menurun drastis semenjak covid-19 ini mewabah,” ungkapnya kepada POSMETRO.CO, Minggu (19/4).

    Herdiansya menerangkan, sayuran yang mengalami kenaikan adalah bayam yang mencapai Rp 20 ribu per kilo, kangkung Rp 15 ribu, sawi Rp 25 ribu per kilo dan bawang merah Rp 35 ribu.

    “Harga tersebut sudah naik 2 kali lipat dari harga sebelumnya. Omzet penjualan menurun drastis, pendapatan berkurang jauh, bisa dibilang hanya untuk bertahan yang kami lakukan sekarang ini,” tutupnya.

    Yuniarti, ibu rumah tangga di Sagulung mengeluhkan kenaikan harga sayuran itu. Menurutnya, di tengah pandemik covid-19 ini, maka warga harus banyak mengkonsumsi makanan yang bervitamin demi menambah daya tahan tubuh.

    “Karena syuran sudah naik, kita pun mengurangi jumlahnya. Mungkind dari sekilo jadi turun setengah kilo,” ucapnya.

    Yuniarti berharap agar di tengah pandemik covid-19 semua sembako atau kebutuhan lainnya tetap normal harganya. Hal tersebut disampaikan karena Yuniarti sadar bahwa pendapatan suaminya sudah jauh berkurang dibanding sebelum pandemi covid-19.

    “Kita berharap seperti itu, harga kebutuhan pokok selalu normal, apalagi di saat seperti ini,” tutupnya.(jho)