Sebelum Warga Tewas Lagi, Polsek Buat Larangan Masuk ke Dam Tembesi

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Warga saat berkumpul di pingigr Dam Tembesi, Pondok Tani. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dam Tembesi, Pondok Tani, yang berada di wilayah Kecamatan Sagulung hingga kini belum beroperasi. Tempat ini menjadi favorit warga memancing ikan dan mencari kerang.

    “Ia, di dalam dam katanya banyak ikan dan kerang, sehingga mengundang niat warga untuk beraktifitas di sana,” ucap AKP Riyanto, Kapolsek Sagulung.

    Meski di dalam Dam terdapat banyak ikan dan kerang, tapi warga tidak boleh beraktifitas di dalam Dam. Sebab baru-baru ini, sudah ada korban tenggelam di dalam air tawar itu.

    “Saya menyarankan agar masyarakat tidak memancing atau mencari kerang di Dam, sebab Dam ini bukan tempat memancing atau cari kerang,” tegasnya.

    Menurut keterangan warga yang masuk ke Polsek, di dalam dam terdapat bekas kolam dan sumur. Jika warga masih nekat memasuki dam tersebut, dikhawatirkan akan mendatangkan musibah.

    “Kami akan segera menempelkan pemberitahuan agar dam tidak dimasuki warga lagi, sebab kita tak mau ada korban lagi,” tutupnya.

    Warto, warga setempat mengatakan dam tersebut dulunya pemukiman warga. Bahkan warga setempat pernah berternak ikan serta bercocok tanam di lokasi dataran rendah itu.

    “Ada yang buat kolam dan ada juga sumur untuk menyiram tanam-tanaman muda di dalam lahan luas itu,” ucapnya.

    Namun aktifitas warga di sana langsung terhenti, sebab lokasi itu dijadikan sebagai genangan air untuk persediaan air di tahun berikutnya. Akhirnya, semua kolam serta sumur di kawasan itu digenangi air.

    “Ada juga bangunan yang digenangi, sampai sekarang bangunan itu masih terlihat, tapi tak dipakai lagi,” paparnya.

    Warto menegaskan, Dam Tembesi memang tidak terlalu dalam. Meski ketinggian airnya hanya sepaha orang dewasa, tapi Dam ini sangatlah berbahaya untuk dimasuki.

    “Nah, itu tadi, bekas kolam dan bekas sumur itu yang buat bahaya. Jika sempat terjebak di dalamnya, maka susah keluar, apalagi di dalam kolam dan sumur itu ada lumpur,” tutupnya.(jho)