Buat SOP Terperinci dan Sistematis untuk Penanganan Pemulangan TKI Melalui Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Sekdaprov H TS Arif Fadillah memimpin Rapat Penyiapan SOP Penanganan Pemulangan Pekerja Migran Indonesia dari Luar negeri melalui Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (6/4) malam. (Posmetro.co/ist)

    KEPRI, POSMETRO.CO: Sekdaprov H TS Arif Fadillah memimpin langsung Rapat Penyiapan SOP Penanganan Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (6/4) malam.

    Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Provinsi Kepri Tagor Napitupulu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepri Doli Boniara, serta beberapa perwakilan Pejabat eselon III dari beberapa OPD.

    Dalam pengarahannya Arif mengatakan bahwa Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Dari Luar Negeri khususnya dari Malaysia sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kepri bahkan Pemerintah Pusat. Hal ini terjadi karena pekerja ini datang dan berasal dari Negara yang memang sudah terpapar covid-19.

    “Kita serius tangani ini karena kita takut para pekerja migran yang datang dari Malaysia ini sebelumnya telah terpapar oleh virus corona. Tentunya kita akan berusaha maksimal melindungi warga Kepri sehingga virus ini tidak berlanjut menyebar disini,” ujar Arif.

    Arif menyampaikan bahwa data hingga saat ini per 05 april 2020, Pekerja Migran Indonesia yang masuk ke Indonesia melalui Kepulauan Riau berjumlah 37.222 orang. Adapun pintu masuknya melalui Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang serta Pleabuhan di Karimun.

    “Jumlah mereka masuk saat ini jumlahnya besar sekali. Tentu saja resiko yang mereka bawa juga cukup besar karena datang dari Negara yang juga sudah terapapar corona sehingga kita harus kelola sedemikian rupa agar mereka yang telah masuk ini jangan sampai berbaur dan kontak langsung dengan masyarakat kita. Harus ada tempat memadai untuk penampunagan sementara untuk mereka menunggu hingga dipulangkan ke daerah asal masing-masing,” jelas Arif.

    Menurut Arif, jumlah kedatangan Pekerja Migran Indonesia melalui Kepri saat ini akan sampai pada puncaknya menjelang lebaran idul Fitri nanti, oleh karena itu sebagai Tim Satuan Tugas Penanganan Pekerja Migran Indonesia Dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau tentunya harus lebih bekerja keras.

    “Kerja kita akan berat sekali pada sekitaran bulan Mei karena menjelang lebaran pasti hampir semua TKI mau pulang, ini puncaknya pulang mereka. Maka dari itu mulai saat ini kita harus sudah punya rancangan SOP yang jelas dalam menangani ini agak tidak terjadi penumpukan TKI di Kepri.

    Kepada Tim Satuan Tugas Penanganan Pekerja Migran Indonesia Dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau Arif menginstruksikan agar SOP yang disusun harus terperinci dan detail mulai dari kedatangan hingga mereka kembali dan sampai di daerah masing-masing.

    Jadi ketika kedatangan apakah akan dicek suhu dulu, bagaimana bagi yang terindikasi covid, kemana rujukannya. Untuk yang telah datang dimana tempat penampungannya dan pengamanan mereka agar tidak bercampur dengan masyarakat kita. Bagaimana kepulangan ke daerah asalnya apakah dengan biaya mandiri atau mau diberangkatkan dengan Kapal KRI Semarang yang telah disiapkan sebelumnya.

    Kalau bisa setelah sampai di daerah asal juga masih bisa terpantau, apakah mereka tetap sehat atau tiba-tiba terindikasi terpapar corona sehingga kita juga dapat menelusuri selama di Kepri TKT tersebut telah kontak dengan siapa saja agar bisa diisolasi.

    “Langkah-langkah semua ini harus kita buat terperinci dan sistematis dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sehingga ketika kedatangan ini mencapai puncaknya kita tidak akan kewalahan,” jelasnya.(adv)