Aktivis: Kabupaten Lingga Berlakukan Bloking Area Bukan Lockdown

    spot_img

    Baca juga

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...

    Pejabat TNI AL Kunjungi Pemko Batam

    BATAM, POSMETRP.CO : Sejumlah pejabat tinggi TNI Angkatan Laut...
    spot_img

    Share

    Mardian, aktivis di Kabupaten Lingga. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Bloking area secara dini, itu yang diinginkan masyarakat Lingga. Meskipun ada yang menyebutnya lockdown. Langkah Bupati Lingga dengan melakukan penutupan akses ferry itu bukanlah lockdown, namun hanya langkah bloking area itu pun pada akses tertentu saja.

    Seperti dikatakan aktivis Kabupaten Lingga, Mardian, langkah yang dilakukan Bupati Lingga sudah bijak dan patut diapresiasi. Dia sebagai masyarakat sangat berterima kasih atas langkah bloking area, terhitung 28 Maret hingga batas waktu sudah ditentukan.

    Menurut dia, bloking area tersebut masih terbatas pada langkah pengisolasian akses masuk arus pendatang dan arus mudik saja. Namun dia sebagai masyarakat merasa bangga dengan langkah cepat dan cerdas yang dilakukan Pemkab Lingga.

    “Memang secara tidak lansung masyarakat mungkin menyebutnya lockdown namun sesungguhnya hanya langkah bloking area guna pencegahan dini saja. Hal ini dapat dilihat sampai hari ini, Kabupaten Lingga masih zero alias aman indikasi virus Corona,” ungkap Mardian, Senin (30/3).

    Lanjut dia, memang gerakan yang sudah dilakukan Pemkab Lingga patut diacungi jempol, dan apa yang diprogramkan pemerintah daerah masyarakat mendukung dan mematuhinya, hal tersebut dilakukan demi kesehatan bersama.

    “Melalui langkah telah lakukan pemerintah dengan mengisolasi pada akses angkutan kapal laut, khususnya kapal yang membawa penumpang itu sudah memutuskan mata rantai,” sebutnya.

    Bloking area ini hanya diberlakukan pada akses pengangkut orang saja dihentikan sementara, lanjut dia, tapi masih ada kapal roro dan kapal kargo yang masih tetap beraktifitas. Cuma kapal-kapal tersebut dilarang membawa penumpang. Juga pada akses angkutan pesawat udara tetap melakukan aktifitas angkutan udara, namun tentunya dengan memberlakukan pemantauan yang sangat maksimal atau ekstra ketat.

    “Semua stakeholder tiga pilar utama (eksekutif, legislatif dan yudikatif) serta ormas dan OPP senantiasa melakukan pemantauan dan tindakan antisipasi pencegahan,” imbuhnya.

    Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah semestinya menjadi sample bagi daerah lainnya, karena Lingga memiliki mencegah lebih baik dari pada mengobati.

    Terlebih saat ini kata dia, untuk kegiatan bloking area dan penanggulangan Covid-19, Pemkab Lingga menggelontorkan dana miliaran rupiah, namun masyarakat berharap agar pemerintah daerah dapat berbagi dari sisi ekonomi masyarakat mungkin hal inilah yang masih dipikirkan eksekutif dan lagislatif guna meringankan beban ekonomi masyarakat selama masa bloking area dan stay at home diberlakukan.(mrs)