UMKM Butuh Bantuan Dana dan Pelatihan

    spot_img

    Baca juga

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...
    spot_img

    Share

    Anggota Fraksi PKS DPRD Batam dan anggota Komisi II DPRD Batam, Muhammad Syafei.(Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Melihat kondisi perekonomian yang semakin sulit, Pemerintah Daerah diminta membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batam yang membutuhkan bantuan dana dan pelatihan dalam pengembangan usaha. Hal ini disampaikan juru bicara Fraksi PKS DPRD Batam, Muhammad Syafei usai menyampaikan laporan reses fraksi PKS di DPRD Batam, kemarin.

    “Bantuan dana ini untuk tetap menjaga iklim ekonomi Batam. Agar tetap dan terus membaik bagi UMKM di tengah stagnasi ekonomi saat ini. Apalagi saat ini bantuan pemerintah daerah sangat diperlukan,” ucap Syafei.

    Di sisi lainya, pihaknya mendorong Pemko untuk dapat membantu para pelaku UMKM dengan pendanaan di dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Batam. Yakni bantuan permodalan yang mudah diakses untuk pengembangan usaha.

    “Proses perizinan UMKM yang terintegrasi dan mudah dipahami. Aspirasi ini kami rangkum dalam pokok-pokok pikiran atau reses. Dan inilah yang kami sampaikan,” kata Syafei

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Batam tahun 2019, kemarin, jumlah penduduk miskin di Batam mencapai 66,21 ribu orang atau 4,85 persen. Kini berkurang sebesar 1,203 ribu orang dibandingkan dengan kondisi tahun 2018 lalu yang sebesar 67,413 ribu orang atau 5,11 persen. Dengan arti angka kemiskinan menurun 0,26 persen dari tahun sebelumnya.

    “Turunnya angka kemiskinan tersebut tidak terlepas dari peranan UMKM. Karena banyak masyarakat yang beralih menjadi pelaku UMKM, hal ini perlu kita dukung. Dengan bantuan pendanaan yang sanngat diperlukan,” ulasnya.

    Perkembangan UMKM juga punya variabel dengan meningkatnya Sektor Pariwisata Batam. Pelaku usaha ini terus tumbuh ditengah-tengah kondisi ekonomi yang tidak jalan di Batam. Hal inilah perlu menjadi perhatian semua pihak, karena kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam di Januari 2020 tercatat sebanyak 156.752 kunjungan. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 lalu, yakni 134.415 kunjungan.

    “Artinya terdapat kenaikan sebesar 22.337 kunjungan atau 16,62 persen. Tentunya ini perlu mendapatkan perhatian dari Pemko Batam. Pemerintah diharapkan tetap menjaga iklim ekonomi Batam agar tetap dan terus membaik bagi berkembangnya UMKM di Batam,” ungkapnya.

    Harapan lainnya yakni Pemko Batam terus meningkatkan kuantitas pelaksanaan pelatihan wirausaha dan internet marketing. Keterbatasan dana dalam memulai dan atau mengembangkan usaha yang tengah dirintis atau dijalankan.Tentunya dengan adanya bantuan dari pemerintah pelaku usaha kecil ini bisa terus berkarya dan mengembangkan bakatnya.

    “Karena saat ini yang dibutuhkan masyarakat itu dana dan pelatihan. Mereka juga berharap adanya bantuan alat produksi dan alat pengemasan produk dari pemerintah Batam,” pesan Syafei lagi.

    Penyebaran informasi dalam hal pelatihan sangat diperlukan agar dapat lebih luas dan merata. Karena sejumlah masyarakat kesulitan untuk mengakses pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena tidak mendapatkan informasi tersebut.

    Laporan reses lainnya yakni di bidang pendidikan, masyarakat berharap kepada pemerintah daerah dapat memberikan beasiswa pendidikan bagi anak-anak kurang mampu yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Meskipun, sekolah negeri masih menjadi tujuan utama bagi para orang tua untuk tetap dapat menyekolahkan anak-anak mereka pada tahun ajaran mendatang

    “Dengan semangat untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya. Tentunya ini menjadi perhatian yang serius. Pemda diharapkan terus membangun tambahan ruang kelas baru guna menampung calon peserta didik baru,” tutupnya.(hbb/adv)