20 Orang Kerabat Korban Corona Diawasi Ketat

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Suasana konferensi pers di Kantor BNPB, Jalan Tugu Pahlawan, Tanjungpinang, Selasa (17/3). (Posmetro.co/aiq)

    SELASA (17/3) sore, jam 15.30 WIB, di beberapa group whatsApp awak media lokal, beredar undangan konferensi pers. Undangannya terkesan mendadak.

    “Assalamualaikum, sehubungan dengan informasi jubir covids nasional, saya mengundang conpers sore ini jam 17.00 WIB di Rumah Sakit Provinsi, Raja Ahmad Thabib, Tanjung Pinang… terimakasih.”

    Tidak ada identitas jelas siapa pembuat undangan berantai itu. Tetapi, sejumlah awak media, memastikan bahwa undangan itu datangnya dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjejep Yudiana.

    Spontan, beberapa awak media yang mengetahui pesan whatsApp berantai ini, langsung datang ke rumah sakit yang dimaksud.

    Sesampainya di rumah sakit, ternyata konferensi pers dialihkan ke tempat lain.
    “Assalmualaikum, konfrensi pers dialihkan di kantor BNPB daerah Jalan Tugu Pahlawan, tg pinang. jam 17.00 wib.”

    Di BNPB Kepri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjejep Yudiana, bersamaan dengan Kadis Kesehatan Kota, Rustam. Direktur RSUP Kepri, Raja Ahmad Tabib, Dr Elfiani Sandri, sudah standby di ruangan itu.

    Para pejabat tinggi itu, terlihat tidak menggunakan masker. Sehingga, puluhan awak media yang meliput acara konferensi pers itu mengenakan masker.

    Mereka, dengan seksama mendengarkan penjelasan kepala dinas kesehatan Kepri, soal wabah virus covid yang sudah menyerang salah seorang warga Kepri.

    Kata Tjejep, warga Kota Tanjungpinang dengan inisial TK (71) itu, sudah ditetapkan sebagai pasien positif covid 19.

    Dengan ditetapkannya satu orang positif covid itu, maka pemerintah kepri melakukan penanganan secara khusus terhadap pasien, dan beberapa kerabat dekatnya.

    “Saat ini, ada satu pasien suspect positif corona yang sedang diisolasi di RSUP,” sebutnya.

    “Pasiennya adalah seorang lelaki berusia 71 tahun. Kesehariannya berjualan tahu di pasar Tanjungpinang,” jelas Tjejep panjang lebar.

    Lebih detail, Tjejep menjelaskan bahwa yang bersangkutan, awalnya pernah melakukan perjalanan ke Malaysia pada 5 Maret, bersama beberapa orang keluarganya. Tujuan dia ke Malaysia itu, untuk berobat penyakit hipertensi dan teroidnya di salah satu RS di Situlang Laut.

    Di Malaysia, TK tak menginap. Selesai berobat, dia langsung pulang ke Tanjungpinang. Lalu, pada tanggal 10 Maret, yang bersangkutan mengeluh. Katanya, sesak nafas. Batuk. Mual-mual, serta sakit tenggorokan.

    Keluarganya membawa berobat ke salah satu rumah sakit di Tanjungpinang, pada tanggal 13 Maret. Tanggal 14 Maret pun, dilakukan pemeriksaan terhadap TK. Dokter mendiagnosa TK terjangkit virus corona. Sejak itu, TK pun dikarantina. Hasilnya, baru diumumkan hari ini, Selasa (17/3), bahwa yang bersangkutan positif covid-19.

    Terhadap pihak keluarga yang diduga pernah melakukan kontak fisik dengan TK, juga dilakukan karantina, sampai 14 hari ke depan.

    “Kita sudah melakukan penelusuran terhadap korban dan keluarga sekitar sebanyak 20 orang. Mereka dalam status pengawasan tim medis,” jelas Tjejep.

    Masih disebutkan Tjejep, tidak hanya 20 orang kerabatnya. Beberapa orang yang merasa pernah kontak dengan pasien positif covid itu diminta melapor. Karena harus menjalani karantina. Karantina ini dilakukan demi memutus mata rantai penularan covid-19.

    Biaya pengobatan pasien dan biaya hidup kerabat pasien selama karantina, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah Kepri. Sebab, ketentuan ini sesuai dengan ketetapan dari pemerintah pusat.

    “Tim gugus penanganan covid-19 akan memantau serta memenuhi segala kebutuhan pasien dan kerabatnya selama dilakukan karantina,” sebutnya lagi.

    Perlu diketahui juga, bahwa untuk keselamatan anggota para medis dan tim medis yang ditugaskan dalam penanganan pasien covid kerabatnya ini, sudah menggunakan alat pelindung dengan baik dan lengkap.

    “Kita berani menjamin semuanya sudah dilakukan sesuai prosedur,” kata Tjejep meyakinkan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam yang juga sebagai anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kepri itu, sudah mendata 124 orang yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien covid-19.

    “Kami sudah menelusuri siapa orang-orang yang pernah kontak dengan pasien. Untuk sementara waktu selama 14 hari ke depan, mereka dikarantina di belakang RSUP Raja Ahmad Tabib,” jelas Rustam.(aiq/bersambung)