QRIS Mempermudah Masyarakat Melakukan Pembayaran

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Sosialisasi QRIS di Politeknik Batam, Batamcentre, Senin (9/3). (Posmetro.co.hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau memperkenalkan QRIS yakni metode transaksi pembayaran dengan menggunakan scan kode QR yang sudah distandardisasi. Hal ini disejalankan dengan Pekan QRIS Nasional diselenggarakan oleh Bank Indonesia secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 9 s/d 15 Maret.

    “Ini sekaligus sosialisasi di Kepri, untuk meningkatkan penggunaan (usage) QRIS dengan sasaran masyarakat dan merchant komunitas,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi Kasuma Atmaja saat sosialisasi QRIS di Politeknik Batam, Batamcentre, Senin (9/3).

    Sebutnya, selama satu minggu pihaknya berkolaborasi dengan perbankan dan penyelenggara jasa sistem pembayaran. Di antaranya pembayaran Gopay, Ovo, Dana dan Link Aja. Secara silih berganti melaksanakan kegiatan sosialisasi dan on-boarding merchant dengan menyasar pada komunitas milenial. Seperti di kampus, sekolah, pesantren, pasar tradisional & modern, tempat ibadah, agen LKD/laku pandai, Pemda, dan tempat lainnya yang unik di masing-masing daerah.

    “Jadi pedagang dan merchant hanya cukup satu QR saja. Yang bisa diakses disemua aplikasi sistem pembayaran seperti OVO, Gopay, dan lain. Jadi tidak perlu lagi banyak sistem pembayaran, para pelanggan jadi gampang melakukan pembayaran,” ujar Musni.

    Ia mengatakan, QRIS secara nasional wajib diimplementasikan per 1 Januari lalu. Dengan QRIS, pelaku usaha UMKM dapat menggunakan model pembayaran secara non tunai dengan hanya 1 macam QR Code. Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara manapun, baik dari bank atau non-bank, bahkan akan dapat menerima pembayaran dari turis manca negara.

    Salah satu keunggulan QRIS adalah antar aplikasi pemain, baik bank ataupun non-bank sudah saling terhubung dengan mudah, termasuk bank-bank di daerah. Musni menjelaskan, bahwa menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran mendatangkan banyak manfaat bagi berbagai pihak, seperti pelaku UMKM atau merchant, Pemda, dan tentunya pengguna.

    “Dengan QRIS, kita dapat mendorong kemajuan sektor UMKM termasuk koperasi. Tentunya mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha di manapun dan siapapun dia. Sehingga, membantu peningkatan aktivitas inklusi ekonomi, dimana pelaku usaha tersebut berada,” ulasnya.

    Selain itu, penggunaan QRIS dapat mengurangi kesulitan merchant dalam menyediakan uang kecil untuk kembalian. Lainnya menghilangkan potensi kerugian akibat penerimaan pembayaran menggunakan uang palsu. Dan hasil penjualan tercatat otomatis dan uangnya langsung tersimpan di bank serta dapat dimonitor setiap saat melalui aplikasi.

    “Salah satunya juga penerimaan pembayaran non tunai dengan QRIS memudahkan pembelian barang stock secara non-tunai. Bisa membayar tagihan, retribusi, tanpa meninggalkan lokasi usaha dan pembayaran lainnya,” beber Musni.

    Asisten 2 Bidang Pemerintahan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Pebrialin Razak mengatakan, QRIS harus menjadi pilihan karena mampu menjamin keamanan kita bertransaksi. Ia juga mendorong para pedagang untuk memanfaatkan keunggulan QRIS yang tak didapat dalam sistem pembayaran konvensional. Dengan begitu masyarakat akan semakin dimudahkan, semakin banyak pula pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

    “QRIS ini bentuk kemajuan zaman, maka kita harus ikut dengan kemajuan zaman, kalau tidak kita akan tertinggal. Saat ini pilihan ada di masyarakat, masyarakat yang menentukan akan menggunakan layanan yang mana,” kata Pebrialin.(hbb)