Ini Pengakuan Sopir Maut yang Menewaskan Calon Pengantin

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Rahmat (kanan), sopir maut saat diamankan di kantor polisi. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Sopir maut Bintang Kembar (Bimbar) itu bernama Rahmat (30). Ia terduduk diam di ruang pemeriksaan Unit III Lakalantas Polresta Barelang. Usai kejadian, pria asal Sumatera Utara (Sumut) itu “diambil” untuk dimintai keterangan. Pria mengenakan kaos oblong putih dipadu celana pendek itu berusaha tetap tenang. Bahkan sempat pamit ke kamar mandi untuk buang air besar.

    “Saya sopir satu,” kata lelaki brewokan itu saat ditanya dirinya sopir satu atau sopir tembak oleh pewarta sesaat setelah keluar dari kamar mandi, Senin (17/2).

    Tak lama, kedua tangan Rahmat kembali diborgol. Kepada polisi, Rahmat mengaku, pagi itu angkot yang dikemudikannya itu hendak menuju arah Batamcentre. “Sewa penuh,” kenangnya.

    Setiba di pendakian Bukit Daeng, Tembesi, laju kendaraan yang dikemudikan Rahmat tak terkontrol. Ada sepeda motor di depannya. Terjadilah tabrakan.

    “Penumpang selamat semua. Kalau bus (Bimbar) massa yang membalikkannya,” terangnya.

    Kepada petugas, Rahmat menyebut, dirinya dalam kondisi sehat dan tidak dipengaruhi alkohol.

    “Alasan sopir tabrakan terjadi karena rem blong. Tapi kita selidiki untuk memastikan itu,” sebut salah seorang petugas Satlantas.

    Selain itu pihaknya akan mengecek apakah sopir dipengaruhi alkohol atau dipengaruhi narkoba. “Kalau SIM yang bersangkutan ada,” kata petugas lagi.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Senin pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB. Sri Wahyuni dan Erisa, adiknya pergi ke tempat kerjanya di PT Epson, Mukakuning. Setiba di sekitar Danau Bukit Daeng, motor yang dikendarai kakak beradik ini ditabrak mobil angkutan umum. Padahal pada Sabtu (22/2), Sri akan menikah dengan pria pujaan hatinya.

    “Informasinya korban ditabrak mobil Anugrah (sejenis bimbar), adiknya mengalami patah tulang dan masih mendapatkan perawatan medis,” ujar Roso, keluarga korban, usai kejadian.(cnk)