Dishub: Angkot Nabrak Korban Pas di Tanjakan Jalan

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Rahmat (kanan), sopir maut yang menabrak pengendara motor hingga tewas diamankan di kantor polisi. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Terkait kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang pengendara motor tewas ditabrak angkutan umum kota (Angkot) Batam, Kabid Lalu Lintas Edward Dishub Kota Batam mengatakan, masalah utama pada angkot Bimbar itu adalah sopir.

    Kalau kendaraan, lanjut Edward, penyebab yang kesekian sebab jarak tempuh Batam ini tidak terlalu jauh, dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Setelah dicek Dishub, Bimbar tersebut sudah mati KIR sejak 2018 lalu. Lanjut dia, masalah yang kedua disebabkan karena pengusaha ataupun badan usaha selalu menyepelekan keselamatan penumpang.

    “Sopirnya kadang tidak satu, ada namanya sopir tembak atau sopir dua dan tiga yang beda pengetahuan dalam mengemudikan kendaraan,” tegasnya. Edward menegaskan, dari sisi sopir pastinya kejar waktu dan kejar setoran.

    “Jadi melupakan keselamatan penumpang dan dikarenakan kejar setoran tadi,” timpalnya.

    Edward menyebutkan, rata-rata sopir itu ada timernya juga. Kalau sopir satu waktunya pagi sama sore yaitu jadwal karyawan masuk dan pulang kerja.

    “Sopir dua dan tiga setelahnya. Tapi masalahnya sopir serap ini kan juga harus mengejar setoran. Sementara belum tentu banyak penumpangnya,” kata Edward.

    Pihaknya meminta agar badan usaha lebih selektif memberikan kendaraan kepada sopirnya.

    “Kalau nabrak pas tanjakan itu nggak ada hubungannya dengan rem blong. Kecuali kalau penurunan. Ini hanya kelayakan dari sopirnya. Silahkan dicek,” tambahnya.

    Pihaknya mrngimbau, agar masyarakat menggunakan transportasi umum yang sudah disediakan pemerintah seperti Trans Batam.(cnk)