Menolak Dikarantina, Pasien Virus Corona Ditembak Mati

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi mayat. (Posmetro.co/jpnn)

    POSMETRO.CO: Seorang pasien diduga terinfeksi virus corona, ditembak mati di Korea Utara (Korut). Pasalnya, si pasien tidak mau dikarantina.

    Dilansir TheSun.co.uk, mengutip surat kabar Korea Selatan Dong-a Ilbo, pasien tersebut menolak dikarantina dan malah berkeliaran ke fasilitas umum, tepatnya pergi ke pemandian umum.

    Mengetahui hal itu, petugas melakukan pengejaran dan menangkap pasien tersebut. Upaya militer pun dilakukan, pasien langsung ditembak mati.

    Dilaporkan, bahwa pasien berjenis kelamin laki-laki itu ditempatkan di ruang isolasi setelah melakukan perjalanan ke Cina. Pasien tersebut merupakan seorang pejabat pemerintah.

    Belum ada laporan resmi mengenai kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi di Korea Utara.

    Dalam laporan terpisah pada Jumat, 7 Februari 2020, disebutkan beberapa orang meninggal setelah menderita demam di Sinuiju, kota yang berbatasan dengan Cina.

    Belum jelas apakah kematian di Korea Utara, itu terkait virus corona dan apakah Pyongyang akan mengumumkan kasus dan kematian yang terjadi? Rezim di Korut diketahui menyembunyikan kematian terkait penyakit menular.

    Namun, Daily NK pada Senin, 10 Februari 2020 melaporkan bahwa, seorang perempuan di Pyongyang yang meninggal bulan lalu karena “pneumonia akut” telah menunjukkan gejala yang mirip penularan virus corona.(jpnn)