Terkait Pembangunan Gereja, Massa Datangi Mapolres, Ini Hasil Rapatnya…

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Bupati Karimun, H Aunur Rafiq didampingi Kapolres memberi keterangan kepada massa di Mapolres Karimun. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Aksi spontan yang digelar massa dari umat Muslim di depan Gereja Khatolik Paroji Santo Joseph, Kamis (6/2) sore, membuat Bupati Karimun, H Aunur Rafiq, Sekda Karimun, M Firmansyah, mendatangi Mako Polres Karimun.

    Pasalnya massa yang mendapatkan informasi Romesko Purba sudah dibawa ke Polres Karimun setelah salat Ashar langsung mendatangi Mako Polres Karimun. Massa terus bertahan di Mako Polres Karimun untuk memastikan keberadaan Romesko Purba yang dinyatakan massa sebagai provokator yang dianggap merusak iklim kondusifitas di Karimun.

    Bupati, Sekda Kapolres Karimun, dan pihak terkait termasuk perwakilan massa pun melakukan komunikasi tertutup di ruang Kapolres Karimun. Sekitar pukul 17.50 WIB, para pimpinan di Kabupaten Karimun ini pun memberikan keterangan terkait hasil rapat koordinasi yang dilakukan.

    Bupati Karimun, H Aunur Rafiq pun akhirnya menyampaikan di depan massa dimana disebutnya, ada tiga hal terkait aksi yang dilakukan terkait permasalahan gereja teresebut. Dimana di antaranya merelokasi gereja ke lokasi lain, kemudian lokasi gereja lama agar dijadikan situs sejarah atau menjadi cagar budaya. Kemudian meminta pemerintah mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja tersebut.

    “Tiga hal ini salah satunya sudah dijawab yakni terkait IMB, untuk diketahui IMB adalah produk hukum yang telah dikeluarkan dan untuk pencabutan ya dilakukan proses hukum, dan telah dilakukan oleh APKK yakni dengan melakukan gugatan PTUN,” ucap Rafiq.

    Kemudian terkait relokasi serta merubah lahan gereja lama menjadi situs sejarah sudah di komunikasikan dengan pihak gereja.

    “Dan hari Senin saya menyiapkan diri untuk bertemu dengan Uskup difasilitasi oleh kementerian agama RI untuk membicarakan hal ini. Dimana saya sampaikan tadi, jika pihak gereja apabila dilakukan dengan baik kita dapat lakukan relokasi. Dalam masalah relokasi pemerintah bersedia siapkan lahannya,” tambah Rafiq.

    Disebut Rafiq, juga untuk itu nantinya akan dilakukan perubahan IMB agar direvisi untuk pemindahan lokasi.

    “Demi kondusifitas Kabupaten Karimun sampai dilakukan komunikasi dan kordinasi dengan kementerian agama dan uskup, saya mintakan untuk semua pihak menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

    Bupati juga meminta pihak gereja untuk tidak melakukan pembangunan. Hormati dan hargai produk yang sudah ditandatanganinya. Untuk diketahui keputusan itu bukan produk yang ia buat sendiri, namun adalah produk hukum yang sudah dirapatkan antara FKPD termasuk polisi, TNI, dinas terkait kejaksaan, pengadilan negeri agama dan kemenag.

    Dimana hasilnya sepakat itu adalah menghentikan aktifitas pembangunan gereja selama proses hukum berjalan. Tapi ternyata ada yang dilanggar. Dan pihaknya, meminta kepada Kapolres agar ini tidak terulang lagi. Kalau terulang kembali akan dilakukan proses hukum.

    “Untuk hari ini umat Islam tenang sabar dan berikan kepercayaan kami untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Rafiq.

    Bupati juga menjelaskan terkait Romesko Purba, bahwa ia meminta masyarakat umat Islam untuk menyerahkan permasalahan tersebut ke polisi untuk dipelajari.

    “Teman-teman untuk percayai pihak Polres Karimun. Dan kita kembali pada substansi pembangunan gereja untuk ditinjau kembali dengan cara-cara yang baik dan proses musyawarah-musyawarah yang baik. Saya terima kasih pada umat Islam yang sampai sekarang selama ini tetap menjadi kondusif. Terkait puncak masalah ini saya minta jangan salahkan sini, salahkan sana. Kita tunggu hasil nanti. Saya akan undang semua pihak terlibat nanti terkait hasilnya. Saya janji akan kami sampaikan kepada masyarakat,” tegas Rafiq menutup pembicaraannya. Usai Rafiq memberikan keterangan massa akhirnya membubarkan diri satu persatu.(ria)