Massa Kembali Geruduk Gereja di Karimun

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Puluhan massa saat mendatangi Gereja Khatolik Paroki Santo Joseph, Kamis (6/2) sore. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Puluhan umat Islam spontan memenuhi jalan depan Gereja Khatolik Paroki Santo Joseph, Kamis (6/2) sore. Kemarahan massa tak lagi dapat terbendung. Pasalnya pihak gereja tetap mengerjakan pembangunan gereja meski sudah ada kesepakatan yang dikeluarkan Bupati Karimun, H Aunur Rafiq yang salah satu poinnya menghentikan sementara kegiatan pembangunan gereja.

    Kedatangan puluhan massa itu untuk meminta agar pihak gereja mengindahkan keputusan yang dikeluarkan Bupati Karimun, untuk tidak melakukan kegiatan yang apapun terkait pembangunan. Massa pun spontan meminta Romesko Purba untuk bertanggung jawab atas pembangunan tersebut.

    Puluhan polisi pun langsung mengawal aksi spontan massa ini. Polisi terlihat membentuk pagar di depan pintu masuk Gereja Khatolik Santo Joseph yang berada persis di depan Polsek Balai Karimun.

    “Mana Romesko Purba, keluar sini, jangan buat kami marah, jangan Buat Karimun tak kondusif, selama ini kondusif,” ucap salah seorang massa.

    Massa pun meminta Romesko yang selama ini menyatakan dirinya sebagai Humas Gereja Khatolik Paroki Santo Joseph untuk diamankan.

    “Tangkap Romesko, karena sudah membuat Karimun tidak kondusif, keputusan Bupati saja tidak dihargai,” teriak massa lagi.

    Kordinator Aliasi Peduli Kabupaten Karimun (APKK), Hasyim Tugiran yang ikut turun ke jalan tersebut mengaku sejak Senin lalu, pihak gereja melakukan pengerjaan.

    “Kita sudah minta dihentikan, bahkan kami sudah laporkan secara resmi, secara tertulis namun tidak juga diindahkan. Kami hanya minta patuhi keputusan Bupati yang meminta untuk tidak ada kegiatan apapun sementara sampai adanya putusan PTUN,” ucap Hasyim Tugiran.

    Ia juga mengaku, selama ini umat Islam mematuhi hukum dengan mengajukan gugatan melalui PTUN.

    “Prosedur hukum kami ikuti, tapi mereka tak mau mengikuti prosedur. Bahkan keputusan Bupati pun tak dihargai. Untuk itu kami minta tangkap Romesko karena telah menjadikan Karimun tak kondusif,” tegasnya.

    Sebelumnya Bupati Karimun, H Aunur Rafiq, tertanggal 20 Januari 2020 Nomor 180/HKM/SETDA/I/9/2020 mengeluarkan surat hasil keputusan bersama instansi terkait, perihal penyampaian hasil Rapat Kordinasi Pemerintah daerah, FKPD dan instansi terkait yang dikirimkan kepada sejumlah pihak terkait termasuk Gereja Khatolik Paroki Santo Joseph. Dimana menghasilkan beberapa poin yang di antaranya meminta pihak gereja untuk menunda pelaksanaan pembangunan gereja.

    Seperti diketahui, kisruh rencana pembangunan gereja Khatolik Paroki Santo Joseph ini terjadi sejak keluarnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja Nomor: 0386/DPMPTSP/IMB-81/2019 tertanggal 2 Oktober 2019 yang diterbitkan Pemkab Karimun.

    Usai mendatangi gereja, tak lama massa membubarkan diri seiring masuknya salat Ashar dan setelah mendapat penjelasan dari Waka Polres terkait Romesko sudah dibawa ke Polres Karimun. Usai salat Ashar sejumlah massa kembali mendatangi Polres Karimun untuk memastikan Romesko dibawa ke Polres Karimun.(ria)