12 Radar Pantau Kejahatan di Selat Malaka dan Singapura

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

     

    Komandan Guskamla Kawasan Barat Koar I, Laksamana Pertama Yayan Sofyan menggelar rapat konsolidasi, Jumat (10/1). (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Kawasan Barat Komando Armada (Koar) I, Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya memberi perhatian lebih pada wilayah laut Selat Malaka.

    “Selat ini menjadi wilayah tersibuk akibat dilalui hampir seluruh komunitas di dunia,” ujar Yayan, saat rapat konsolidasi, Jumat (10/1).

    Yayan menyebut, di perairan itu ada sekitar 70 sampai 80 persen kapal dilewati komunitas mancanegara.

    “Memang pengamanan laut di sana harus diperketat,” tegas Yayan. Selain Selat Malaka, sebutnya, Selat Singapura juga jadi perhatian karena berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura.

    “Wilayah ini menjadi sangat strategis karena menjadi salah satu pintu utama masuknya negara lain menuju wilayah Indonesia,” timpalnya.

    Ditambahkan Yayan, pihaknya juga telah menyiapkan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dan 12 stasiun radar untuk memantau kejahatan di masing-masing titik rawan tadi.

    Bahkan jika ada gangguan keamanan laut, laporan akan segera masuk. “Tim langsung bergerak, ke titik koordinat,” tambahnya.

    Tak segan-segan, perompak yang mengganggu wilayah kerjanya akan disikat. Turut hadir beberapa komandan dari Kapal Republik Indonesia (KRI) dan pilot patroli udara maritim, di antaranya KRI Surik, KRI Lemadang, dan KRI SRE, dan Pilot CASSA.(cnk)