
BATAM, POSMETRO.CO: Masyarakat diminta waspada terhadap penyebaran virus deman berdarah dengue (DBD). Hal ini tertuang dalam surat edaran Wali Kota Batam HM Rudi baru-baru ini.
“Iya, itu edaran rutin setiap tahun. Agar masyarakat waspada terhadap DBD. Penggerakan masyarakat via lurah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (6/1).
Imbauan waspada DBD itu melihat curah hujan yang diprediksi masih meningkat di Batam. Sehingga biasanya ada kecenderungan terjadi peningkatan kasus penyakit DBD di kota Batam. Untuk itu pihaknya tidak pernah bosan untuk mengingatkan bahaya penyakit DBD inu.
“Karena itu mencegah tentunya lebih baik dibanding mengobati. Imbauan terus kami lalukan, belum lama ini kami juga memberikan edaran kepada Camat dan Lurah untuk diteruskan kepada masyarakat,” pesan Didi.
Sepanjang tahun 2019, Dinkes Kota Batam mencatat ada sekitar 727 kasus DBD. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya angka ini mengalami sedikit peningkatan. Jika dipersentasekan, menurut Didi sama dengan Singapura, artinya upaya yang dilakukan selama ini cukup berhasil untuk menekan DBD di Batam.
“Tidak tinggilah setiap tahun. Karena itu kami berharap peran masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran DBD di lingkungan sekitar,” kata mantan Kepala RSUD Tanjung Uban, Bintan itu.
Sementara, Wali Kota Batam HM Rudi kembali mengingatkan kepada seluruh elemen lapisan masyarakat untuk peduli pada lingungan sekitarnya. Pihaknya juga sudah memperintahkan camat dan lurah untuk mengajak warganya menjaga kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan peningkatan DBD.
“Seluru masyarakat diharapkan turut peduli dalam ucapa mencegah penyebaran DBP. Antara lain dengan upaya penggerakan masyarakat dalam pemberantas nyamuk melalui 3M plus,” ujarnya.
Melalui surat yang beredar yang dikeluarkan bahwa menjaga lingkungan sebagai langkah awal mencengah penyakit DBD. Tahapan yang diambil yakni adalah dengan menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum. Kemudian menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti botol bekas, ban bekas dan lainnya.
Selain itu, dengan menutup wadah air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkar air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan talang air yang rusak.
“Semua orang harus bergerak. Pemko Batam berharap bisa mengoptimalkan peran masyarakat dalam mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J),” sebutnya.
Rudi berpesan jika ada masyarakat terindikasi segera membawa ke puskesmas terdekat. Untuk mendapatkan pertolongan pertama atau melapokan kepada petugas kesehatan. Apabila, ada masyarakat yang terkena DBD. Selain itu diharapkan juga bisa membantu petugas dalam kelancaran.
“Kegiatan penyelidikan epidemiologi dan fogging fokus yang dilakukan untuk wilayah yang terjadi DBD,” pungkasnya.(hbb)