SAAT mau mulai nulis kolom ini baru nyadar ada 12.12 alias Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Notifikasi di hape yang ingatkan. Padahal iklan di tivi beberapa hari isinya tema 12.12 mendominasi. Baru, ngeh!
Sial pulak. Notes di hape yang biasa jadi arena nulis tak mau dibuka. Mungkin kebanyakan notifikasi ya. Tak lah. Hape ini yang jadul di kelasnya hingga tak mampu lagi nampung banyak aplikasi. Terpaksalah nulisnya diakali di Line@ tapi tak diposting publik. Hee…hee..
Sebenarnya, hanya ada dua aplikasi di hape saya yang terkait Halbolnas: Tokopedia dan Dana. Yang lain seperti Shopee, Ovo dan Go-Jek ada di hape lain yang jarang dipakai. Tapi email notifikasi bejibun di hape tempat nulis kolom ini.
Sayang, saya telat beli voucher makanan dan nonton yang ada di aplikasi Dana. Padahal cuma seharga Rp 12 alias 12 perak dari nilai sebenarnya Rp 20 ribu.
Sayang juga, Tokopedia tak serius ikutan Harbolnas. Tapi sejak awal Desember sudah heboh dengan belanja bebas ongkir hingga 5 kali untuk satu akun. Padahal saya harap, minimal ada diskon 12 ribu untuk masing-masing bayar tagihan listrik, air, indihome, dan pulsa.
Ya, zaman digital plus ekonomi lagi seret begini harus pandai-pandai. Tanpa pun ada Harbolnas, saya biasa belanja online dan bayar tagihan manfaatkan poin dan cash back. Bahkan pernah, jumlah poin saya di Tokopedia dan Ovo, bisa bayar tagihan air ATB full.
Voucher dari Dana sudah beberapa kali bisa traktir anak saya beli ayam goreng KFC. Sayang, mulai bulan Desember ini, Dana kurang promonya. Tapi aplikasi ini masih sangat bermanfaat untuk transfer duit, karena gratis biaya ke bank mana pun.
Maaf, saya kasih nasehat. Selagi aplikasi-aplikasi itu lagi “bakar duit”, manfaatkan saja untuk kehidupan kita sehari-hari. Entah itu pesan makanan (Go Food, Grab Food dll), ojek online, belanja online atau bayar tagihan listrik dkk. Selagi murah dan mudah bagi kita. Selagi mereka belum kehabisan duit promonya. Selagi mereka mengejar laba yang belum didapat tapi terus disuntik modal oleh investornya.***