SEA Games 2019 Filipina, Jujitsu Rebut 4 Medali

    spot_img

    Baca juga

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...

    Pemko Batam Laksanakan Upacara Hari Otonomi Daerah XXVIII

    BATAM, POSMETRO.CO : Perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih...
    spot_img

    Share

    Atlet foto bersama Ketum PBJI, Manager dan pelatih.(Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Atlet Jujitsu Indonesia berhasil mengharumkan nama Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina. Empat atlet menyabet medali. Raihan ini membuktikan bahwa cabang olahraga (Cabor) jujitsu ke depannya patut mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia.

    Manager Tim Nasional Jujitsu Indonesia, Mahesa Arba merinci, atlet Indonesia menyabet empat medali: satu emas, dua perak, dan satu perunggu. “Tidak mudah untuk mencapai ini semua,” kata Mahesa pada POSMETRO.CO.

    Ajang SEA Games merupakan pesta multi event antar negara yang ada di Asia Tenggara. Walau baru kali pertamanya dipertandingkan, kata Mahesa, jujitsu juga menjadi cabor favorit di Asia Tenggara. Artinya, untuk merebut medali pada ajang SEA Games, atlet Indonesia benar-benar harus menyiapkan diri semaksimal mungkin.

    “Apalagi harus berhadapan dengan atlet tuan rumah,” kata pendiri perguruan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) ini, usai cabor jujitsu dipertandingkan.

    Mahesa menyebut, nomor yang dipertandingkan pada SEA Games ini adalah newaza. Pertandingan adu apik teknik bantingan dan kuncian. Sebagai manager tim, ia berusaha agar atlet yang diikutsertakan itu benar-benar atlet pilihan.

    Hal itu dibuktikan. Pada hari pertama Cabor Jujitsu dipertandingkan, Senin (9/12) lalu, Rengga Raphael berhasil masuk final. Tapi, mimpi meraih emas di hari pertama itu tak tercapai. Rengga yang turun di kelas -56 Kg ini hanya mampu menyabet medali perak.

    “Tapi itu menjadi pemicu bagi rekan-rekannya yang lain untuk meraih emas di hari kedua,” kata Mahesa.

    Optimisme itu dibuktikan. Di kelas -110 Kg, M Ariq Noor bermain sangat tenang. Bermain di Laus Convention Center Clark, Filipina, Ariq seperti tak menghiraukan hiruk-pikuk pendukung lawannya.

    Setelah melewati babak penyisihan hingga final, Ariq sangat menguasai pertandingan. Bahkan saat bermain di final melawan atlet Thailand, Phanungphong Kitpongpanit.

    Di empat besar itu, sebenarnya lawan Ariq bukan atlet sembarangan. Tapi, mereka harus puas memberikan podium tertinggi untuk Ariq. Kitpongpanit harus puas hanya mengalungi medali perak. Sementara medali perunggu menjadi milik wakil Peter Meimban (Filipina) dan Luu Minh Thien (Vietnam).

    Di hari kedua pertandingan Cabor jujitsu, dua atlet lainnya juga meraih medali. Willy yang turun di kelas -77 harus mengakui keunggulan atlet tuan rumah, Adrian Guggenheim. Sedangkan Yunus Paays, yang turun di kelas -85 Kg harus puas dengan perolehan perunggu. Di kelasnya, emas disabet oleh atlet Thailand Netthip Natdanai.

    Capaian medali ini, sebut Mahesa, dipersembahkan untuk semua masyarakat Indonesia. Mahesa berharap, selanjutnya pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada cabor beladiri, khususnya Jujitsu. Sebab, saat ini Indonesia memiliki banyak potensi atlet pada Cabor Jujitsu. Terbukti, saat ini sudah banyak perguruan atau klub beladiri jujitsu yang pola latihannya sudah mengarah kepada prestasi. “Jujitsu Indonesia patut diperhitungkan,” kata dia.

    Namun, diakui Mahesa, turun pada SEA Games kali ini, tidak semua kelas yang dipertandingkan diikuti oleh atlet Indonesia. Mahesa mengatakan, atlet yang diturunkan pada SEA Games ini, sebagian juga sudah merasakan berlaga di Asian Games tahun lalu di Jakarta.

    “Salah satunya Willy,” kata dia. Pengalaman bertanding di Asian Games itu pula yang mencambuk Willy untuk berjuang menyabet medali pada SEA Games kali ini.(chi)