Nelayan: Ganti Rugi hanya Rp 25 Ribu Sehari

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Suasana hearing terkait penolakan rencana eksploitasi timah yang digelar di ruang rapat DPRD Karimun, Senin (9/12). (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Seperti diketahui, dari 29 kelompok nelayan yang terdaftar, sebanyak 22 menyatakan mendukung eksploitasi oleh PT Timah di DU 747. Sementara sisanya menolak karena kompensasi yang diberikan pihak PT Timah. Mereka menilai kompensasi yang diberikan tak sebanding dengan hasil nelayan selama ini.

    “Jika dibagi 30 hari hanya Rp 25 ribu sehari. Kami seperti binantang. Mau makan apa kami. Kalau ini terjadi Kami tak dapat tak ape. Desa parit dan selat mendaun tak dapat tak ape. Saya akan tetap menolak,” ucap Norman dalam hearing penolakan nelayan atas rencana eksploitasi timah yang digelar di ruang rapat DPRD Karimun, Senin (9/12).

    Norman mengatakan, perwakilan nelayan di Gedung Nasional waktu itu yang menyetujui PT Timah beroperasi, sangat tak berperasaan, dimana sebulan hanya diberi Rp 750 ribu.

    Ia menambahkan, apa yang ditawarkan pihak PT Timah yang memberika melalui dana CSR bukan merupakan solusi.

    “Tak perlu CSR. Kasih uang tunai aje. Memang hak kami. Kami tak mau diganti Rp 750 ribu tak manusiawi, lahan nelayan kami diambil. Kalau lebih kasih tahulah,” ujarnya memecah suana tegang sore itu.(ria)