Terkait BBM Kosong, Jajaran Pemko Koordinasi dengan Pemprov 

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...

    Bupati Natuna Sampaikan LKPJ 2023 dan Ranperda 2024 ke DPRD Natuna

    NATUNA, POSMETRO.CO : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten...
    spot_img

    Share

    Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad. (Posmetro.co/dok)
    BATAM, POSMETRO.CO: Menyikapi persoalan kekosongan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan kapal Batam-Tanjungpinang tidak beroperasi, membuat jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Batam berkoodinasi dengan Pertamina.
    Hal ini langsung ditindaklanjuti Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad, karena masalah ini menyangkut transportasi antar kota. Maka dari pemerintah setempat berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau.
    “Saya kontak Pak Sekdaprov (TS Arif Fadillah) supaya bersama-sama menyelesaikannya. Karena ini perhubungan antara dua kabupaten kota,” ucap Amsakar, usai upacara memperingati Hari AIDS Se-dunia di Batamcentre, Jumat (6/12).
    Amsakar menjelaskan, untuk kuota BBM kapal penumpang dibagi dua yakni diambil di Kijang Bintan dan di Kabil Batam. Sementara, untuk kuota untuk Kijang sudah habis. Di mana jatahnya berasal dari Dirjen Migas.
    “Opsi berikutnya, kuota BPH Migas di Kabil. Tapi operator minta diambil di Kijang. Untuk mengantar ini perlu proses dan surat sebagai persyaratan formal. Maka itulah Pak Sekdaprov membuat suratnya,” kata Amsakar.
    Pada saat yang sama, proses pengiriman BBM terus berjalan. Dan ada beberapa kapal juga yang sudah mengisi dari Depot Kabil. Sehingga, sudah bisa berlayar kembali.
    Pihaknya juga berencana akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya. Untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi. Karena solusi yang dibuat kemarin bersifat sementara.
    Menurutnya, kejadian kemarin ada beberapa kemungkinan. Bisa karena volume keberangkatan kapal yang bertambah, atau ada penambahan armada. Juga dimungkinkan karena usulan awal hanya disetujui beberapa kiloliter saja.
    “Informasinya itu mereka butuh sekitar 670 kiloliter. Depot Kijang melayani dua kapal. Sampai Desember insya Allah tak ada masalah,” harap bapak tiga putri itu.
    Selain cuaca yang buruk ditambah gelombang tinggi yang sudah memasuki perairan Kepri. Persoalan lain yang dikhawatirkan adalah ketersedian stok BBM untuk tranportasi antar pulau. Hal ini disampaikan Ketua Bidang Kapal Penumpang DPC INSA Batam Asmadi.
    “Ada dua persoalan yang tengah dihadapi cuaca sama ketersedian BBM. Namun karena mendekati Natal tentu ada kekhawatiran jika stok BBM tidak lancar,” katanya.
    Asmadi berharap kelangkaan BBM tidak menganggu aktivitas pelayaran di pelabuhan. Karena menyangkut kebutuhan orang banyak. Pemerintah diharap bisa menyikapi dan mengatasi masalah ini.
    “Kita harap ada solusi agar tidak mengganggu aktivitas kapal. Apalagi ini mendekati hari-hari besar Natal sama Tahun Baru,” pungkasnya.(hbb)