Pria Larikan Mobil Warga Kini Mendekam di Shelter Dinsos

    spot_img

    Baca juga

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...
    spot_img

    Share

    Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa ini diserahkan pihak kepolisian ke Dinsospem Kota Batam. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa ini diserahkan pihak kepolisian ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsospem) Kota Batam. Lelaki tanpa identitas itu sebelumnya menjadi viral di media sosial. Pasalnya ia membuat heboh warga Perumahan Citra Permata Residence Seiharapan, Sekupang, karena melarikan mobil warga setempat.

    “Iya semalam Polsek Sekupang ada mengantar satu orang gangguan jiwa (OGJ) karena meresahkan warga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsospem Batam, Chitra Widya, Jumat (6/12).

    Saat ini pria tersebut kembali menempati shelter yang berada di Sekupang. Diakuinya, OGJ tersebut ditangani pihaknya karena tidak memiliki identitas dan dianggap terlantar tanpa ada keluarga. Pihaknya, tengah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk pemberian obat bagi pasien gangguan jiwa ini.

    “Kalau kita memang menangani OGJ yang terlantar tanpa keluarga. Tapi kalau dia punya keluarga, keluarganya yang akan mengurus. Kalau pemberian obat kita selalu berkoordinasi dengan Puskesmas,” bebernya.

    Masih kata Chitra, penanganan pasien dengan gangguan jiwa diakuinya sulit diatasi. Belum lagi sebutnya, jika OGJ tersebut dinyatakan sembuh tapi lupa meminum obat yang sudah diresepkan, dikhawatirkan pasien tersebut akan kembali kumat dan membuat ulah.

    “Kalau shelter ini sifatnya hanya sementara untuk menampung OGJ. Mereka (OGJ) yang kita obati, setelah dinyatakan sembuh, mereka dikeluarkan. Tapi dengan catatan mereka rajin minum obat. Nah, ketika mereka lupa minum penyakit itu kambuh lagi,” jelasnya.

    Namun, bagi pasien yang tidak dapat disembuhkan kembali. Langkah akhir yang diambil pihaknya yakni mengantar pasien tersebut ke RSJ di Pekanbaru. Karena shelter yang ada tidak selamanya bisa menampung pasien dengan gangguan seperti ini.

    “Shelter kita hanya 4 unit, tidak mungkin bisa menampung banyak. Setelah diobati, dibawa ke RSUD untuk Psikolog juga tak bisa. Langkah terakhir dibawa ke Pekanbaru,” ulasnya.(hbb)