Jembatan Marok Tua Dibangun Tahun 2020, Dianggarkan Rp 15 M

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    Jembatan penyeberangan Desa Marok Tua ketika mengalami kerusakan dan tetap diperbaiki melalui swadaya masyarakat. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Usai menemui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat, Safarudin, boleh bernafas lega. Pasalnya apa yang mereka perjuangkan dan sempat terkendala, membuahkan hasil.

    Safarudin mengatakan, ia baru saja menyambangi kantor DPU Kepri, terkait pembangunan jembatan Marok Tua yang terkendala pada tahun 2019. Kedatangannya itu ingin memastikan informasi direalisasi pembangunan jembatan Marok Tua pada 2020.

    “Alhamdulillah saya sudah ketemu dengan DPU Kepri. Dan membuat saya lega, sebab pembangunan jembatan Marok Tua akan dikerjakan pada tahun 2020 nanti,” kata Safarudin, Rabu (4/12).

    Safarudin menyebutkan, pembangunan jembatan kayu sebagai urat nadi masyarakat Desa Marok Tua tersebut akan dibangun dengan dua tahap, tahap pertama tahun 2020 sedangkan tahap kedua tahun 2021.

    “Ketika ingin di bangun pada tahap pertama kemarin, tapi tidak jadi, provinsi menganggarkan Rp 1,7 miliar, tapi tahun 2020 ini dianggarkan provinsi Rp 15 miliar,” terang dia.

    Cuma kita tidak tahu untuk tahap kedua berapa yang akan di anggarkan, sambung Safaruddin lagi, namun dengan anggaran Rp 15 miliar tersebut, ia yakin pembangunan jembatan mereka permanen dan bagus.

    “Kabar dari DPU Provinsi Kepri, kegiatan itu akan dilelang pada akhir Desember 2019, dan akan dikerjakan pada bulan Maret 2020,” tutur Safarudin, setelah mendapat penjelasan dari provinsi.

    Memang mulanya ia mengaku kecewa berat dan marah sebab perjuangannya bersama masyarakat terkait pembangunan jembatan itu kandas.

    “Akhirnya semua itu diselesaikan oleh provinsi. Namun kami sudah tidak masalah lagi, yang pasti tahun depan jembatan kami akan dibangun dengan diameter 170 meter di lahan yang baru,” pungkasnya.(mrs)