
BATAM, POSMETRO.CO: Bakal calon Wali Kota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo sedikit membocorkan strateginya bila nanti memimpin Kota Batam. Sehingga dengan motto Batam Bahagia Batam Mendunia akan tercapai, dan dapat dinikmati masyarakat Kota Batam.
“Untuk mengendalikan atau memimpin Kota Batam, tentunya ada sebuah langkah-langkah strategis yang harus kita lakukan demi memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat,” terang Lukita saat bincang-bincang santai dengan awak media di Rumah Bahagia di bilangan Batamcentre, pada Sabtu (30/11) malam.
Mantan Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Wamen PPN)/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Waka Bappenas) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini menjelaskan, potensi dan letak georafis Batam yang cukup strategis dengan 308 pulau yang tersebar di 12 Kecamatan dan 64 kelurahan, belum sepenuhnya dimaksimalkan.
Dikatakan mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam ini, sekarang faktanya yang ada pembangunan yang sudah maksimal baru terlihat di pusat kota dan beberapa pulau-pulau terdekat saja. Sehingga, masih banyak ratusan pulau lainnya yang masih belum tersentuh dengan baik dan maksimal.
“Padahal, banyaknya pulau-pulau tersebut jika dimanfaatkan dengan baik dan dijadikan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan dari berbagai sektor,” ujarnya.
Hal ini bisa dilihat pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Batam diketahui berada dinilai Rp 93,4 triliun. Dan jumlah ini, masuk dalam urutan ke 17 dari 514 kabupaten/kota tertinggi ke 4 di luar Pulau Jawa setelah Medan, Kutai Kertanegara dan Makassar.
Tetapi faktanya, Batam memiliki tingkat ekonomi yang relatif tinggi. Dan bisa juga dilihat dari PDRB per kapita di tahun 2016 saja berada di angka Rp 105,6 juta (PDB/kapita Indonesia)
“Jadi, kita lihat bahwa Batam dibandingkan kota-kota lainnya di Pulau Jawa sudah mempunyai perkembangan yang sangat luar biasa. Selain itu, masih ada potensi lainnya yang sebetulnya jika dibandingkan Singapura, Batam miliki wilayah perairan yang lebih besar. Tapi malah tingkat kemajuannya malah tertinggal. Sehingga memang kita (Batam) masih jauh dari optimal,” terangnya.
Sehingga, menurutnya, dengan hanya melihat ini saja pertumbuhan ekonomi Batam bisa mencapai 7 persen per tahun saja, sebenarnya sudah bisa tercapai dan bahkan harusnya bisa lebih dari itu.
“Dengan kata lain, ada yang salah dengan Batam. Entah apa itu kebijakan, ataupun ada kaitannya dengan strategi. Dan ini yang akan saya soroti,” tambahnya.
Disisi lain, tegasnya lagi, jika dilihat dari 308 pulau-pulau yang ada di sekitar Kota Batam, 40 persennya belum dikembangkan mulai dari kawasan Pulau Rempang hingga Pulau Galang.
“Ada 43 ribu hektar lahan di Batam, sekitar 7.000 hektarnya belum terbangun. Dan ini menjadi potensi besar untuk dikembangkan dan dibangun secara maksimal. Maka akan menjadi pusat pertumbuhan,” jelasnya.
“Melihat ini semua, modal yang akan saya gunakan untuk maju di Pilwako ini adalah pengalaman kerja dan jaringan Nasional serta Internasional yang saya miliki, sehingga menjadi salah satu potensi bagi diri saya untuk bisa memajukan Batam. Kenapa penting? Mengingat, networking sangat penting pada saat kita bekerja sebagai kepala daerah nantinya,” imbuhnya.(waw)