POSMETRO.CO Metro Kepri Natuna

KM Sabuk Nusantara 36 Sandar Perdana di Pelabuhan Penagi

Tol Laut, Sabuk Nusantara 36, sandar perdana di pelabuhan Tanjung Payung, Penagi, Ranai, Sabtu (30/12) pagi. (Posmetro.co/maz)

NATUNA, POSMETRO.CO: Kapal perintis atau yang dikenal dengan Tol Laut, Sabuk Nusantara 36, sandar perdana di Pelabuhan Tanjung Payung, Penagi, Ranai, Sabtu (30/12) pagi.

Tol laut ini menjalani rute dari Kijang-Letung-Tarempa-Ranai-Midai-Serasan-Pontianak dan sebaliknya dengan lama tempuh 11 hari perjalanan pulang pergi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Iskandar Dj kepada awak media mengatakan, dengan sandarnya Tol Laut atau Kapal Perintis ini pertumbuhan ekonomi daerah meningkat.

Kemudian konektivitas atau transportasi antara Kecamatan dipulau-pulau semakin lancar, cepat dan mudah. Serta kelangkaan sembako dan barang-barang kebutuhan warga tak akan terjadi lagi, juga ongkosnya murah.

“Tol Laut ini bukan saja kapal untuk penumpang namun juga di peruntukan untuk barang,” ungkap Iskandar Dj.

Saat ini sebut Iskandar Dj, Tol laut yang melayani wilayah Natuna adalah Sabuk Nusantara (Sanus) 48, Sanus 80, Sanus 83 dan Sanus 36 dengan berbagai rute.

“Artinya ada 4 Kapal Perintis yang melayani masyarakat Natuna untuk berbagai kebutuhan maupun keperluan,” sebut Iskandar Dj.

Sementara itu, Chip Ofisial Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 36, Anggir Muhamad Alfrizal, mengatakan bersandarnya kapal perintis ini sesuai permintaan Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Perhubungan yaitu untuk mempermudah dan menghemat ongkos masyarakat dalam menggunakan jasa kapal laut.

“Dulu kita sandar di Selat Lampa, masyarakat banyak mengeluh karena ongkos menuju di selat lampa lebih mahal, jadi kita permudah, dan kini sandar di Penagi,” ujar dia.

Ditambahkan dia jika sandar di Tanjung Payung, Penagi ini tidak ada persoalan, hanya saja masih minim rambu-rambu lalu lintas laut, sehingga sedikit kesulitan untuk kapal bersandar.

“Kita berharap agar pemerintah daerah atau instansi Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu untuk mempermudah sandar kapal. Kalau alur laut tak masalah atau masih batas aman,” tambah dia.(maz)