Pemkab Lingga Terima Rombongan Studi Tiru Siak

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Jajaran Pemkab Lingga menerima dan menggelar pertemuan dengan jajaran Pemkab Siak di ruang rapat Kantor Bupati Lingga, Selasa (26/11) malam. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Keberhasilan Pemkab Lingga mengusulkan Sultan Mahmud Riayat Syah III menjadi Pahlawan Nasional ternyata membuat Pemerintah Kabupaten Siak datang dari jauh untuk ‘berguru’ ke Lingga.

    Hal tersebut diungkapkan Rozi dari Bappeda Kabupaten Siak saat rapat studi tiru yang digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati Lingga di Daik Lingga, Selasa (26/11) malam.

    Rozi bersama 12 orang perwakilan dari Bappeda, Dinsos Kabupaten Siak dan Tim TP2GP Provinsi Kepri diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Lingga H. Rusli, yang didampingi Kadis Kebudayaan H Muhammad Ishak dan Kadinsos Nurmadiah.

    Dalam pertemuan itu juga di hadiri Zuriat Sultan Mahmud Riayat Syah Engku Saodah, Ketua MUI Kabupaten Lingga Badiul Hasani, serta mam Masjid Sultan Lingga H. Abdul Gani.

    “Atas nama Pemkab Lingga, kami menyambut baik kedatangan Pemkab Siak yang telah datang jauh-jauh dari Riau. Mudah-mudah dengan kedatangan ini, maksud dan tujuan rekan-rekan sekalian bisa tercapai. Semoga kerjasama ini bisa bermanfaat dan berlangsung baik,” kata H. Rusli membuka diri dan berharap.

    Rozi selaku juru bicara dari rombongan menyampaikan kedatangan mereka ingin melaksanakan studi tiru tersebut merupakan amanat Bupati Kabupaten Siak yang ingin mengusulkan Tengku Buang Asmara (TBA) sebagai Pahlawan Nasional.

    “Kami datang untuk belajar banyak dari Lingga. Tidak hanya mendengarkan, tapi juga ingin menerima masukan agar kedatangan kami mampu mewujudkan Tengku Buang Asmara menjadi pahlawan Nasional, menyusul Sulatan Mahmud Raiayah Syah,” kata Rozi.

    Meskipun Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki Pahlawan Nasional yang saat ini namanya telah diabadikan sebagai salah satu nama bandara di Pekanbaru, yakni Sultan Syarif Kasim II, namun menurut Rozi, anugerah Pahlawan Nasional tersebut mereka peroleh ketika masih tergabung dengan Bengkalis. Kemudian membentuk Kabupaten Siak, sehingga pengusulan nama baru ini merupakan target Bupati Siak ke depannya.

    Menanggapi keinginan Kabupaten Siak tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, H. Muhammad Ishak memberi resep pengalamannya bersama tim, saat proses pengajuan Sultan Mahmud Riayat Syah III sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2017 lalu.

    Mewujudkan hal itu, Pemkab Lingga telah menempuh perjuangan panjang yang sangat berliku. Mulai dari penelusuran fakta-fakta sejarah, pengumpulan berkas dan dokumen pendukung hingga ke luar negeri, hingga menjalin kerjasama dengan berbagai sejarawan dan budayawan nasional.

    Selain itu pula, kata Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga ini lagi, berbagai seminar dan penulisanpun dibuat untuk menyempurnakan pengusulan tersebut. Mulai dari seminar tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional, demi mewujudkan gelar Pahlawan Nasional bagi Sang Ahli Gerilya Laut Sultan Mahmud Riayat Syah III.

    “Ada beberapa kunci penting yang harus dipegang dalam pengajuan gelar pahlawan, yakni adanya pengakuan dunia internasional terhadap sosok pahlawan yang akan diusulkan, serta keahlian spesifik apa yang dimiliki oleh sosok yang kita usulkan,” ujar Ishak mengabarkan.

    Poin yang tak kalah penting dari kesemuanya itu, sambung dia, sketsa wajah dari sosok yang dimaksud, agar lebih mudah untuk dikenali dan disosialisasikan kepada masyarakat.

    Adanya pemaparan dari Kadisbud Lingga tersebut, salah satu perwakilan
    dari Kabupaten Siak mengaku melalui pertemuan tersebut sedikit banyak telah memberikan gambaran pada mereka.

    “Kami merasa terbantu, adanya studi tiru kami ke Lingga. Jadi kami tahu apa yang harus di tambah dan apa yang harus di perbaiki dalam pengajuan kami nanti. Masih banyak PR penyempurnaan dokumen dan persyaratan harus kami persiapkan,” imbuh salah satu dari perwakilan Kabupaten Siak pada studi tiru mereka ke Lingga.

    Diskusi tersebut diakhiri dengan penyerahan cenderamata dari kedua belah pihak dengan harapan akan mampu mempererat tali silaturahim antara negeri serumpun Melayu yang selama ini telah terjalin baik.(mrs)