POSMETRO.CO Metro Kepri Batam

Musim Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau Tak Melaut

Kapal cargo melintas di peraiaran Kepri.(Posmetro.co/cnk)

BATAM, POSMETRO.CO: Saat ini, angin dan gelombang di laut tidak menentu. Nelayan menyebutnya sedang musim angin utara. Bagi yang sering beraktifitas di laut, harus berhati-hati dan jangan mengabaikan safety.

“Iya, ada beberapa musim yang terjadi di laut. Salah satu musim agin utara, ini harus diwaspadai,” ucap Brigjen Pol Drs Yan Fitri, Waka Polda Kepri.

Yan Fitri mengatakan, saat ini gelombang laut cukup tinggi. Untuk itu, ia mengimbau agar semua elemen masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir pulau agar selalu mengutamakan keselamatan.

“Transportasi laut harus mengedepankan keselamatan kapal dan penumpang, fasilitas seperti life jacket harus selalu tersedia di pelabuhan,” ucapnya.

Yan Fitri melanjutkan, laut merupakan sumber kehidupan bagi warga yang tinggal di pesisir. Namun jika gelombang tinggi, maka nelayan lebih bagus tidak pergi melaut.

“Semuanya harus memiliki prinsip bahwa keselamatan itu hal paling penting, jangan pernah mengabaikan keselamatan,” tegasnya.

Tidak hanya itu saja, Yan Fitri juga menyarakan supaya semua nelayan memasang lampu saat beraktifitas di malam hari. Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan di laut.

“Baru-baru ini ada laporan bahwa sebuah sampan ketinting bertabrakan dengan speed boat. Insiden ini terjadi karena sampan tak punya lampu,” tegasnya.

Selanjutnya, Yan Fitri akan memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di pesisir. Pasalnya, sampan sudah tidak bisa dipisahkan dari masyarakat pulau, dan itu merupakan transportasi utama.

“Melalui Polairud Polda Kepri, kita akan sampaikan sosialisasi ini. Kita harap supaya kecelakaan laut tidak pernah terulang lagi,” tutupnya.

Andi, warga yang tinggal di pesisir Tanjung Riau, Sekupang menyebut, saat ini cuaca laut tidak menentu. Kadang ombaknya deras dan disertai badai. Tapi sebagian nelayan masih memilih pergi melaut.

“Kalau musim angin utara, pendapatan nelayan akan berkurang. Meski cuaca agak ekstrim, tapi sebagian nelayan masih pergi melaut,” tuturnya.

Andi melanjutkan, di saat musim angin utara, nelayan hanya mengharapkan pendapatan dari hasil menambang sewa.

“Kalau menambang, itu tidak bisa di-stop. Sebab perahu menjadi alat transportasi utama bagi warga di pulau,” tutupnya.(jho)