
BATAM, POSMETRO.CO: Sebanyak 200 bibit pohon Tabebuya kembali ditanam dalam kegiatan program kampung wisata bright PLN Batam di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Rabu (20/11). Penghijauan ini dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74.
“Kita merealisasikan kampung wisata dengan menanam pohon melalui program CSR. PLN Batam hadir untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Direktur Operasi bright PLN Batam, Awaluddin Hafid.
Penanaman pohon ini kata Awaluddin bertujuan menjaga kelestarian lingkungan. Tak hanya itu, pihaknya juga menyerahkan 50 bak sampah kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian bright PLN Batam terhadap lingkungan sekitar.
“Mari jaga lingkungan agar anak cucu bisa menikmati. Menanam pohon, salah satu upaya agar ketika sudah besar nanti, menghasilkan bunga-bunga seperti di Surabaya. Yang berbondong-bondong untuk berfoto. Jadi tidak perlu ke Jepang, atau ke Korea,” ucapnya.
Agenda ini sekaligus meresmikan kampung binaan brigth PLN Batam di Sijantung. Pihaknya berkomitmen menjadikan kawasan ini menjadi kampung wisata, untuk menarik wisman. Karena kawasan ini tidak jauh dari wisata Kamp Vietnam di Jembatan 5 Barelang, Batam.
“Sijantung sudah kita tetapkan sebagai kampung binaan PLN. Untuk menarik wisman. Maka peran masyarakat dibutuhkan. Pertama menjaga lingkungan, kedua menjaga keamanan dan menjaga etika sehingga masyarakat dari luar tertarik. Mari kita bersama-sama mengembangkan kampung ini,” ulas Awaluddin.
Ia mengatakan, arus listrik yang dinikmati masyarakat Sijantung berasal dari pembangkit yang jauh dari sini yakni Tanjunguncang dan Panaran. Dengan total kebutuhan listrik 420 MW. Selain dinikmati masyarakat Batam, arus listrik juga dikirim ke Tanjungpinang, melalui kabel bawah laut.
Danang, Lurah Sijantung menyambut baik program yang digalakkan PLN Batam di wilayah kerjanya. Setelah memberikan listrik, kawasan ini juga menjadi binaan kampung wisata. Pihaknya akan siap mendukung jika diperlukan.
“Dan kami berharap dapat terealisasi, sehingga kampung kami menjadi kampung wisata. Kami memiliki mangrove. Karena kami jauh dari pusat kota, kehidupan kami bertumpu disini,” katanya.
Selama ini, papar Danang warga hanya paham masalah infrastruktur. Sedangkan untuk pemberdayaan dan lainnya masih dianggap kurang. Sehingga, pembinaan ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk membantu roda perekonomian masyarakat.
“Jadi kami perlu dibina. Semua lokasi wisata ada di sini, sudah diambil pengusaha. Jadi yang dikelola masyarakat tidak ada. Padahal dulu satu-satunya ada pantai Melur. Sekarang sudah di swastakan. Kami dari masyarakat siap mendukung program PLN,” ucapnya lagi.
Kampung wisata yang diprogramkan PLN Batam, tentunya membawa suasana yang baru. Dan diharapkan berkembang, serta memberikan manfaat bagi warga setempat.
“Mudah-mudahan kampung wisata ini bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi warga,” harap seorang warga.(hbb)