Secure Parking di RS Santa Elisabeth, Elak Bertanggung Jawab

    spot_img

    Baca juga

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...
    spot_img

    Share

    Rumah Sakit Santa Elisabeth yang memakai jasa parkir berbayar secure parking.(Posmetro.co/qul)

    BATAM, POSMETRO.CO: Terkait hilangnya helm di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Batam Kota, Senin (11/11) sekitar pukul 17 WIB, pihak Secure Parking, Elsa memberikan jawaban yang mengecewakan bagi korban.

    Selasa (12/11) siang Elsa mengatakan, hilangnya helm di area PT Securindo Packatama Indonesia (Secure Parking) bukan tanggung jawab Secure Parking. Alasannya karena pihaknya sudah membuat spanduk imbauan agar pemotor agar berhati-hati terhadap barang berharga termasuk helm.

    “Kata atasan saya tak ada ganti rugi, karena kami sudah memasang spanduk,” kata Elsa.

    Mendengar jawaban tersebut korban sangat kecewa. Dia menganggap Secure Parking lepas tanggung jawab dengan hanya bermodal spanduk imbauan. Padahal, sistem perparkiran yang ada di rumah sakit tersebut merupakan parkir berbayar. Seharusnya pengelola parkir menjamin keamanan konsumennya.

    “Jangan mau untungnya saja. Kalau gratis bolehlah mengelak. Ini bayar lo,” ujar Qori dengan nada kecewa.

    Dia juga tak terima karena dianggap tak melihat spanduk yang berisi imbauan tersebut. Menurut Qori, tak semua orang bisa melihat spanduk yang dipasang di tembok pagar rumah sakit tersebut. Apalagi orang yang datang ke rumah sakit bukannya ingin senang-senang. Bahkan banyak yang datang terburu-buru.

    “Orang ke rumah sakit itu datang penuh dengan kekhawatiran. Kalau sudah panik orang mana peduli lagi narok helmnya dimana,” ungkapnya. Dia pun berencana melaporkan hal tersebut pada pihak kepolisian.(qul)