
Sekolah Bisnis, Manajemen, dan Hukum ini, akan dibuka pada saat penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 mendatang. Pendaftaran ini disampaikan Rektor ITEBA, Moch Sukrisno Mardiyanto.
“InsyahAllah kita buka pada penerimaan mahasiswa tahun ajaran 2020/2021. Karena secara formal untuk mendirikan fakultas ini terkait dengan aspek hukum dan peraturan Dikti. Dan alhamdulillah, sudah ada komitmen dari SBM ITB membantu, dari sisi kurikulum, SDM, dan fasilitas pendukung lainnya,” jelasnya.
Sambung Sukrisno, saat ini ITEBA hanya memiliki dua fakultas diantaranya Teknologi Industri dan Teknologi Informasi dengan enam program studi baru. Untuk melengkapi bidang pendidikan lainnya tercetuslah Sekolah Bisnis, Manajemen dan Hukum dengan tiga program studi.
Fakultas baru ini diharapkan menjadi handalan di ITEBA untuk mewujudkan satu energi antara teknologi, manajemen, bisnis, desain dan sains. Di sisi lain, karekter dari industri kreatif dan ekonomi digital saat ini memerlukan kepastian hukum yang secara spesifik dengan Hak Kekayaan Intelektual, Hukum Teknologi dan Hukum Internasional.
“Pendirian fakultas baru ini sudah cukup lama dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Vitka,(Asman Abnur). Dan hari ini terealisasi dengan melakukan penandatangganan MoU dengan SBM ITB,” ulasnya.
Adapun bentuk kerjasama antara ITEBA dengan ITB yakni adanya dosen dari Sekolah Bisnis Manajemen ITB akan mengajar di kampus yang didirikan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) RI itu.
“Kerjasama ITB dengan ITEBA sudah berlangsung lama. Karena ada beberapa dosen dari ITB juga mengajar di sini (ITEBA),” paparnya.
Dekan SBM ITB, Sudarso Kaderi Wiryono menyebutkan kelahiran ITEBA dibantu dari ITB maka dari itu kampus ini harus lebih baik dari ITB. Karena Sekolah Bisnis, Manajemen dan Hukum baru ada di ITEBA.
“Kalau ITB hanya Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) tidak ada hukumnya. Jadi di sisi prodinya ini lebih bagus dari kampus kami,” ulasnya.
“Saya bersyukur atas keseriusan ITB membantu ITEBA. Kita akan menjadi pemain bukan jadi penonton. Selama ini pelaku bisnis tidak ada. Mudahan dengan lahirnya SBMH, menghasilkan pelaku usaha bukan kelas lokal tapi kelas dunia,” pungkasnya.(hbb)