Ini Alasan Penumpang Boat Pancung Enggan Pakai Life Jacket…

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Kapolsek Sagulung, AKP Riyanto saat mengimbau para penumpang boat pancung untuk memakai life jacket. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Emi (57), penambang boat pancung di Pelabuhan Rakyat Sagulung mengatakan, masih banyak penumpang yang enggan memakai life jacket, karena jarak perjalanan yang sangat dekat.

    “Contoh, dari pelabuhan menuju ke Pulau Buluh hanya butuh sekitar 10 menit saja. Jadi penumpang enggan pakai life jacket, mereka pun tak mau repot-repot,” jelas Emi.

    Nah, prinsip penumpang tersebut tentu sudah salah. Tapi jika Emi memaksakan agar mengenakan life jacket, maka penumpang tersebut akan merasa tak nyaman.

    “Sementara kami butuh penumpang, kalau penumpangnya tak mau pakai life jacket, maka kami pun tidak memaksakan,” ucap Emi.

    Berbeda dengan perjalanan yang jauh seperti ke Pulau Tanjung Planduk, Pulau Pecung, Pulau Jeri, Pulau Jalo, Selat Nenek dan beberapa pulau lainnya. Jika jarak tempuhnya mencapai 1 jam, maka penumpang diwajibkan pakai life jacket.

    “Itu harus. Jika tak mau pakai life jacket, maka kami tak bakalan mau jalan,” tegasnya.

    Alasan lain yang sering disampaikan oleh penumpang adalah, mereka bisa berenang. Sehingga jika boat pancung terbalik, penumpang bisa berenang sampai ke tepi pulau.

    “Rata-rata orang pulau bisa berenang. Tapi tahu berenang bukan menjadi jaminan untuk selamat,” tuturnya.

    Dari pengamatan Emi, di bulan November sampai Desember, biasanya cuaca agak ekstrim. Kadang ombak terlalu deras dan disertai dengan hujan. Di saat seperti ini, maka life jacket sangat dibutuhkan.

    “Di dalam boat pancung, life jacket selalu ada. Kadang tahu berenang bukan menjadi jaminan untuk bisa selamat,” tutupnya.(jho)