Ini Hasil RDP Dampak Penggusuran Pasar Induk Jodoh…

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Suasana RDP dengan sejumlah pedagang di ruangan serbaguna DPRD Batam, Jumat (8/11). (Posmetro.co/hbb)
    BATAM, POSMETRO.CO: Pihak DPRD Kota Batam bersama Pemko Batam mencari solusi dampak dari penggusuran Pasar Induk Jodoh beberapa waktu lalu. Hal ini dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) antar sejumlah pedagang di ruangan serbaguna DPRD Batam, Jumat (8/11).
    “Kami merespon keluh kesah pedagang akibat penggusuran Pasar Induk. Ada beberapa poin yang dihasilkan dan kesepakatan antara Pemko Batam dan pedagang,” jelas Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, yang memimpin RDP tersebut.
    Sebenarnya, kata Nuryanto, para pedagang sangat mendukung revitalisasi Pasar Induk Jodoh. Namun yang menjadi keluhan pedagang, yakni relokasi. Inilah menjadi pertanyaan pedagang saat berorasi, kemarin.
    “Persoalannya sekarang adalah, relokasi pedagang bagaimana? Tadi disepakati bahwa untuk sementara pedagang menempati TPS sementara dengan gratis. Dan pemerintah menfasilitasi akses masuk,” jelas politikus PDI-Perjuangan itu.
    Alternatif pilihan lainnya, sebut Nuryanto, pedagang juga bisa menempati pasar-pasar milik Pemko Batam yang ada di Batuaji, Seibeduk dan Batamcentre. Jadi semua ada solusinya, pihaknya bersama Pemko Batam akan mencari jalan agar pedagang bisa berjualan kembali.
    “Karena itu (Pasar Induk) sudah aset pemerintah, yang dihibahkan BP Batam ke Pemko Batam. Sehingga nanti akan dikelola lagi oleh pemerintah,” jelas dia lagi.
    Sementara perwakilan PKL yang enggan disebutkan namanya, menyatakan, siap mendukung program pemerintah, agar Pasar Induk dibangun kembali. Namun, yang menjadi persoalannya adalah tempat para pedagang untuk berjualan kembali harus jelas.
    “Kami sangat mendukung program pemerintah. Yang menjadi masalahnya sebelum bangunan dirobohkan seharusnya ada solusi untuk kami. Setidaknya kami bisa beraktivitas berjualan kembali,” harapnya.
    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau menyebutkan, proses clean dan clear Pasar Induk Jodoh memang harus dilakukan. Untuk merealisasi revitalisasi bangunan tersebut.
    “Untuk itu, saya mohon dukungan dari masyarakat Batam. Karena tanpa adanya clean and clear maka bangunan tersebut tidak akan terlaksana,” ulasnya.
    Selain itu kata Gustian, proses revitalisasi Pasar Induk sudah masuk dalam tahapan Detailed Engineering Design (DED). Sehingga, penertiban sejumlah bangunan milik para pedagang harus dirobohkan. Pihaknya juga memberikan soluai agar pedagang menempati bangunan sementara yang tidak jauh dari bangunan pasar.
    “Pedagang akan menempati lahan yang ada di TPS sementara dan disediakan oleh Pemko serta terbilang gratis selama enam bulan. Setelah DED ini, harus sudah bisa dibangun. Untuk itu, saya mohon dukungan dari masyarakat Batam,” harap Gustian.(hbb)