Mahasiswa se-Batam Berdoa untuk Negeri

    spot_img

    Baca juga

    Masih Suasana Syawal, BP Batam Menggelar Halal Bihalal Bersama Forkopimda

    BATAM, POSMETRO: Masih dalam suasana bulan Syawal, Badan Pengusahaan...

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

      >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...
    spot_img

    Share

    Mahasiswa se-Kota Batam melakukan doa di lapangan basket Politeknik Negeri Batam, Minggu (13/10). (Posmetro.co/cnk)
    BATAM, POSMETRO.CO: Jumlah mereka tidak banyak. Kurang lebih 700 mahasiswa se Kota Batam, berkumpul di lapangan basket Politeknik Negeri Batam, Minggu (13/10). Mengklaim dari Forum Komunikasi Mahasiswa Batam, satu suara lewat malam 1.000 lilin yaitu sebuah doa untuk negeri. Sambil memegang lilin, aksi solidaritas itu diiringi lagu perjuangan.
    “Telah gugur pahlawanku, tunai sudah janji bakti,” nyanyian para mahasiswa yang diiringi lagu Gugur Bunga malam itu. Lalu menyusul lagu Buruh Tani dan Indonesia Raya ditutup dengan atraksi musikalisasi puisi.
    “Kami berkumpul, berdoa atas kemalangan yang menimpa negeri ini beberapa waktu lalu,” ujar Hafiz, koordinator utama aksi solidaritas sekaligus Presiden Mahasiswa (Presma) Politeknik Negeri Batam sebelum kegiatan.
    Hafiz menyebut, 12 kampus sepakat mendukung aksi solidaritas tersebut. Sepakat setelah sebelumnya masing-masing kelembagaan mahasiswa duduk bersama.
    Namun ada beberapa perwakilan mahasiswa tidak ingin disebutkan nama kampusnya.
    “Yang hadir mengatasnamakan mahasiswa
    Batam saja,” timpal Hafiz berharap aksi solidaritas menjadi tonggak pemersatu seluruh mahasiswa di Kota Batam. “Jadi
    setiap permasalahan yang menyangkut problematika berbangsa dan bernegara dapat dikawal bersama-sama,” tambahnya.
    Aksi ini dibuat karena meninggalnya dua orang mahasiswa Unirversitas Haluoleo setelah berunjuk rasa menolak RUU KPK, Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah, serta beberapa tragedi lain di tanah air yang menjadi alasan mereka bergerak.(cnk)