Isdianto Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Plt Gubernur Kepri Isdianto saat di Graha Kepri, Batamcentre, Rabu (18/9).
    BATAM, POSMETRO.CO: Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung. Hal ini disampaikannya saat di Graha Kepri, Batamcentre, Rabu (18/9).
    “Jika terpaksa sebaiknya gunakan masker. Apabila ada dirasakan gangguan pernapasan segera datangi fasilitas kesehatan (Faskes) setempat,” ujar Isdianto.
    Ia mengatakan, setiap faskes untuk proaktif segera memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat yang terkena ISPA. Bagi, masyarakat yang membutuhkan masker terutama sekolah, pasar dan tempat umum lainnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri akan menyediakan masker secara gratis.
    “Faskes untuk proaktif segera berikan pelayanan terbaik pada masyarakat yang terkena ISPA. Kami berikan masker gratis,” sebut adik kandung almarhum Gubenur Kepri, Muhammad Sani itu.
    Pemprov Kepri melalui Dinkes Kepri untuk sementara menyediakan 100 ribu keping. Bahkan, dalam waktu dekat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga akan segera mengirim 500 ribu masker untuk didistribusikan di Kabupaten/Kota se-Kepri.
    “Pemkab dan kota diharapkan melakukan pengadaan masker sesuai kebutuhan. Kita mengimbau sektor swasta untuk aktif menyediakan masker secara mandiri atau membagikannya ke masyarakat,” pesan Isdianto.
    Di lokasi yang sama Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kepri, Kombes Pol S Erlangga menyebutkan langkah penanggulangan kebakaran sudah diawali dari arahan Presiden RI, Joko Widodo, dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
    “Polda Kepri menindaklanjuti arahan Presiden (Joko Widodo) dengan rakor untuk mengatasi kabut asap di Kepri, sejak 15 Agustus lalu. Membentuk satuan tugas penanggulangan, dengan melibatkan Polres sampai Polsek,” katanya.
    Langkah yang diambil ditindaklanjuti dengan aksi dengan kegiatan. Ada upaya preventif, dalam upaya pencegahan, yang dilakukan. Dengan melakukan kegiatan melalui sosialisasi.
    Erlangga menyebutkan kekuatan Satuan Tugas (Satgas) yang ada, melibatkan stakeholder terdiri dari Tagana, BMG, Polhut, Ditpasm dan instansi terkait lainnya.
    “Ada 1.201 orang kekuatan. Untuk Polri, lima ribu dan TNI dua ribu orang. Ini kekuatan menangani kabut asa di Kepri,” jelasnya.
    Dari lokasi di titik hotspot, ada 117 lokasi rawan hotspot. Sampai saat ini, melalui koordinasi BMKG, ada di Natuna dan Bintan, sudah 10 titik hotspot.
    “Kita lakukan langkah preventif, himbauan, sosialisasi, patroli dan pemadaman dilokasi yang terjadi titik hotspot,” papar Erlangga.
    Dari kemarin, sebutnya Polda Kepri sudah melakukan, 90 kegiatan. Seperti, latroli di lokasi rawan kebakaran, ada 79 kali, dan pemadaman 3 kali. Semua tentu tidak lepas dari seluruh kerjasama sinergitas dari stakeholder, dalam penanganan kebakaran hutan di Kepri.
    “Kalau bicara data, melalui penginderaan satelit, BMKG, sudah menurun jauh dan tinggal 10 hotspot,” sebutnya lagi.
    Dalam penanganan kabut asap, upaya yang dilakukan, jajaran Polda Kepri menggelar posko kesehatan, antisipasi, pembagian masker dan lain. Karena memang sebagian besar asap bukan produk berasal dari Kepri.
    “Banyak dari daerah tetangga seperti Riau, Jambi dan Sumsel. Kita berupaya melakukan kegiatan antisipasi dengan semua pihak,” ucapnya lagi.(hbb)