Biaya Pemakaman di Batam Bervariasi, Tinggal Pilih

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Warga membersihkan kuburan di Taman Langgeng Seipanas. (posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Setidaknya ada tiga lokasi Taman Pemakaman Umum (TPU) di kota Batam yang menjadi tempat peristirahatan terakhir masyarakat Batam, yakni TPU Sei Temiang di Kecamatan Sekupang, TPU Taman Langgeng di Kecamatan Batam Kota, dan TPU Sambau di Kecamatan Nongsa. Ketiga lokasi pemakaman ini dikelola secara mandiri oleh yayasan, sejak awal TPU tersebut ada.

    Karena dikelola secara mandiri, masing-masing TPU memiliki pertimbangan sendiri dalam membuat kebijakan, termasuk menentukan besaran biaya pemakaman. Inilah yang menjadi sebab kenapa besaran biaya pemakaman di ketiga TPU ini berbeda-beda.

    TPU Sei Temiang

    Biaya pemakaman untuk orang dewasa di TPU Sei Temiang ini berada di angka Rp 1.350.000, meliputi infaq tahunan, biaya penggalian, papan lahat, dan administrasi. Sedangkan untuk anak-anak dikenai biaya sebesar Rp 450 ribu, dengan perincian yang sama.

    “Itu harga terbaru untuk pemakaman muslim yang dikelola oleh Yayasan Khairul Ummah,” kata Zulkifli petugas Yayasan Khairul Ummah diberitakan batampos.co, Selasa (11/6).

    Makam yang terletak persis di pinggir jalan ini memiliki luasan sekitar 90.404,12 meter persegi (m2) terbagi atas tiga TPU—TPU Islam yang dikelola oleh Yayasan Khairul Ummah dengan luasan sekitar tujuh hektar, TPU Kristen Bukit Aman yang dikelola oleh Yayasan Sinar Dian, dan TPU Budha dikelola oleh Yayasan Vihara Umat Budha.

    Dalam pengelolaannya, pihaknya mempekerjakan sebanyak 20 pegawai, 16 di antaranya yang aktif mengurusi keperluan masyarakat yang ingin mengurus pemakaman keluarga mereka di lokasi tersebut. Lima orang petugas penggali di kawasan ini rata-rata menerima permintaan penggalian sebanyak tiga liang lahat setiap harinya.

    TPU Taman Langgeng

    Biaya pemakaman di TPU yang terletak di Sungai Panas ini tidak berbeda jauh dari TPU Sei Temiang, berada di angka Rp 1,3 juta untuk dewasa. Sementara untuk anak-anak dikenai tarif sebesar Rp 500 ribu. Eko, petugas pemakaman menuturkan, harga tersebut baru berlaku sejak tahun 2018. Penetapan harga baru ini menyesuaikan dengan kenaikan harga material yang diperlukan untuk proses pemakaman itu sendiri.

    “Tiap tahun biasanya ada kenaikan, harga papan juga naik, saya dulu mulai menggali (tahun 1999) harga satu liang hanya Rp 15 ribu, sekarang sudah tinggi,” tutur Eko.

    Di TPU Taman Langgeng, Eko bekerja bersama delapan rekannya. Ia dan lima orang lainnya sebagai penggali, sementara sisanya adalah ketua TPU dan seorang security. Security diperlukan di kawasan ini, kata Eko lebih kepada pengawasan terhadap masyarakat yang terkadang membuang sampah di kawasan makam seluas sekitar tujuh herktar ini.

    TPU Sambau

    TPU Sambau adalah makam dengan biaya termurah dibanding TPU Sei Temiang dan TPU Sei Taman Langgeng, dengan biaya pemakaman sebesar Rp 800 ribu untuk orang dewasa. Untuk anak-anak hanya dikenai tarif sebesar Rp 350 ribu, dengan perincian untuk biaya penggalian, papan lahat, dan biaya kebersihan.

    Ketua pengelola TPU Sambau, Usman Muharram, 66, menuturkan, lahan makam ini memiliki luasan sekitar lima hektar. Dari jumlah tersebut hanya satu hektar saja yang masih bisa dioptimalkan. Hanya saja dibutuhkan alat berat untuk membersihkan area pemakaman tersbut, karena kondisi lahan masih berupa semak dengan banyak tunggul berukuran besar.

    Selama ini, Usman dibantu oleh tujuh pekerja yang melayani proses pemakaman jenazah yang tidak hanya berasal dari Kecamatan Nongsa saja, lebih dari itu juga ada yang berasal dari kawasan Batamkota.
    “Selama masih ada tempat pasti kita layani,” kata Usman beberapa waktu lalu.(cnk)