Pelabuhan Roro Parit Rampak Rusak, Dirjen Hubdat: Kembalikan ke Kami…

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi yang mengunjungi Pelabuhan Roro Parit Rampak, Minggu (4/8). (posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Pelabuhan Roro Parit Rampak, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun kini mengalami kerusakan terutama di ponton sandar. Akibat kerusakan itu hingga kini kegiatan menaikkan dan menurunkan kendaraan terutama roda empat selalu mengalami kendala.

    Kerusakan terjadi di MB (Moving Bridge) atau jembatan penghubung dari pelabuhan untuk menaikkan orang ataupun kendaraan rusak. Diperkirakan kerusakan sudah terjadi lama, namun hingga kini belum diperbaiki pemerintah daerah sebagai pengelola pelabuhan penyeberangan ini.

    Direktur Jenderal Hubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi yang mengunjungi Pelabuhan Roro Parit Rampak, Minggu (4/8) mengatakan, jika pemerintah daerah tidak mampu memperbaikinya dapat menyerahkan ke pusat, melalui Kementerian Perhubungan RI.

    “Jika memang tak bisa mengerjakan kita udah tanyakan ke Wakil Bupati, agar segera menyerahkan ke kita. Tentunya dengan membuat surat pengalihan pengelolaan ke pusat terkait pelabuhan ini, biar dapat kita kerjakan. Kalau sekarang gak bisa karena masih milik Pemda,” terang Budi.

    Dinyatakannya selain kerusakan di MB, ternyata juga mengalami kerusakan di Vender (bantalan penahan kapal di pelabuhan). Untuk itu pihaknya pun telah membawa tim untuk menganalisa perkiraan biaya atas kerusakan tersebut.

    “Tadi sudah dianalisa perhitungan biaya perbaikannya, diperkirakan Rp 15 miliaran. Untuk itu kalau segera dibuat pengalihan ke kita akan segera kita lakukan penyusunan dan untuk segera dikerjakan paling lambat tahun depan,” tegasnya.

    Disebutnya kerusakan yang terjadi ini jelas mengganggu jalannya aktifitas turun naik penumpang dan kendaraan. Dimana jika air pasang tinggi kendaraan tidak bisa turun karena jalur yang terjal. Jika air surut juga posisi jalur penghubungnya terlalu tinggi dan membahayakan. Sehingga harus menunggu pada posisi pas sejajar agar tidak terjadi kerusakan pada kendaraan masyarakat.(ria)