Karyawan Ketoprak Sido Mampir Dibekali Beladiri Taekwondo

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Sudarlan, si pemilik usaha Ketoprak Sido Mampir di sela-sela latihan.Foto:CHI

    Batam, posmetro.co-Usahanya jual ketoprak. Pelayanan harus diutamakan. Rasa tak boleh dilupakan. Keduanya harus bisa memuaskan konsumen. Untuk mendapatkan dua hal itu, karakter karyawan juga perlu dibentuk. Tapi, tak muda menyatukan belasan karyawannya. Sudarlan, si pemilik usaha Ketoprak Sido Mampir, punya cara membentuk karakter para karyawannya itu.

    “Saya wajibkan ikut beladiri taekwondo,” kata Arlan-begitu pria jangkung itu akrab disapa. Tak ada hubungannya? Ada. Walau bukan bergerak di perusahaan pengamanan, sebut Arlan, karakter disiplin karyawan tetap harus dibentuk.

    “Tak mudah untuk membuat seseorang bisa disiplin,” ujar pria kelahiran Cilacap, 11 Juli 1979 ini pada POSMETRO. Apalagi, belasan karyawannya itu datang dari latar belakang yang berbeda.

    Sejak tiga tahun silam, Arlan mengajak karyawannya latihan taekwondo. Latihan sekali seminggu. Di lantai dua, Ruko Botania 1 Blok A5 Nomor 6, Batam Kota. Dojang ini khusus bagi karyawan Ketoprak Sido Mampir. Kata Dojang merupakan sebutan untuk tempat latihan taekwondo. Di lantai satu ruko tersebut merupakan usaha Arlan menjual ketroprak.

    Latihannya pagi. Waktu dua jam itu, dimanfaatkan Arlan untuk melepaskan kepenatan kerja. Pada saat latihan, energi berlebih itu disalurkan dengan cara positif. Berkeringat. Membentuk fisik. Memperbaiki stamina. Membekali diri dengan ilmu beladiri.

    “Dampaknya sangat bagus,” ujarnya. Lambat laun, karakter disiplin karyawannya mulai terbentuk. Kini, Arlan mulai lega. Semua karyawannya sangat disiplin. Kinerjanya membaik. Karyawannya makin santun. Kesehatan terjaga.

    “Anak-anak karyawan pun kini sudah ada yang ikut,” kata Arlan. Bahkan, pemegang sabuk merah ini juga membawa dua anak kandungnya ikut latihan.

    Selain bisa membentuk karakter, sebut Arlan, pada prinsinnya taekwondo adalah sebuah cabang beladiri. Sasaran latihannya, tak dipungkiri Arlan, sebagai bekal beladiri. Ia merasakan kepercayaan diri yang baik sejak menekuni beladiri asal Korea ini.

    “Saya suka kelincahannya,” sebut Arlan. Taekwondo, kata dia, punya ciri khas kecepatan tendangan. Karena makin terlanjur mencintai taekowondo, tak menutup kemungkinan, Dojang Sido Mampir ini juga bakal terbukan untuk umum.

    Soewito Trikusuman, pelatih di Dojang Sido Mampir mengaku sangat mengapresiasi upaya pemilik usaha ketoprak itu dalam memperkenalkan beladiri taekwondo pada karyawannya.

    “Artinya, seseorang ingin berlatih taekwondo, tak semata-mata hanya ingin belajar beladiri. Tapi, lebih dari itu, taekwondo juga bisa membentuk karakter seseorang,” ujar Soewito.

    Ia berharap, upaya yang sudah dilakukan pemilik Ketoprak Sido Mampir ini bisa ditiru oleh para pengusaha lainnya. “Tak hanya usaha pengamanan atau sekuriti, pemilik usaha lain pun sangat bagus untuk mengajak karyawannya latihan beladiri,” kata Soewito.(chi)